Suara.com - Menyebut nama Wuhan di Provinsi Hubei, China berarti menyebut sebuah kota industri otomotif. Dalam upaya mendekatkan diri ke pasar kendaraan bermotor nomor satu dunia, termasuk produk bertenaga listrik (Electric Vehicle atau EV), banyak manufaktur global membangun pabriknya di sini.
Nama-nama seperti Ford Motor Company, Honda Global, Tesla Incorporation, Nissan, serta General Motors memiliki pabrik di Wuhan atau kawasan sekitarnya. Belum lagi produsen otomotif tuan rumah sendiri.
Sehubungan merebaknya wabah Coronavirus atau COVID-19, Wuhan menjadi salah satu kota pertama yang dikarantina atau mengalami lockdown. Warga tidak diperkenankan keluar dari tempat tinggal mereka, transportasi massal mulai kereta api, bus, sampai pesawat udara dilarang beroperasi. Demikian pula pemakaian mobil pribadi serta taksi.
Toh di saat-saat genting seperti itu, beberapa warga masih melintas menggunakan sepeda motor pribadi. Seperti dikutip dari CNA, salah satu warga yang mengemudikan roda dua menyebutkan, "Kami gunakan kendaraan roda untuk mengantar tetangga ke rumah sakit. Mungkin terpapar Coronavirus dan perlu penanganan cepat. Bila bukan kami, siapa lagi? Ambulans perlu waktu lama, dan bukankah tetangga berdomisili lebih dekat? Wuhan sudah pernah menaklukkan wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), dan kini juga siap bertahan."
Baca Juga: Wuhan Coronavirus di Indonesia, Pameran IIMS 2020 Tetap Jalan
Salah satu bentuk solidaritas itu juga bisa disaksikan lewat tayangan media sosial. Para penghuni apartemen di Wuhan saling berteriak memberikan semangat satu sama lain, bunyinya "Jiayou!" atau dalam terjemahan Inggris - Hong Kong bisa disebut, "tambah gas" dan dalam kosakata otomotif Indonesia bisa disebut "gaspol".
Dikutip Reuters dari CCTV, Senin pekan ini (2/3/2020) disebutkan bahwa Wuhan menutup rumah sakit darurat COVID-19 pertama, dari 16 rumah sakit yang dibangun secepat kilat saat wabah meledak. Tentu ini kabar menggembirakan, sejak pemerintah China memberikan mandat pada Tahun Baru Imlek atau Sinchia (24/1/2020) untuk mengkarantina Kota Wuhan.
Penutupan ini bertepatan dengan penurunan tajam atas terjadinya kasus baru Coronavirus di Provinsi Hubei dan ibu kotanya, Wuhan. Sejak Januari 2020, kasus infeksi baru di kawasan ini disebutkan kurang dari 200 orang. Pada Minggu (1/3/2020), Hubei mencatat 196 kasus baru yang dikonfirmasi Komisi Kesehatan Nasional China. Atau menurun tajam dari 570 kasus sehari sebelumnya dan terendah sejak 24 Januari.
Lantas bagaimana dengan sektor otomotif di Kota Wuhan pada khususnya, setelah rumah sakit darurat COVID-19 ditutup? Simak laman berikut ini.
Baca Juga: Coronavirus Ada di Indonesia, Gelaran Otomotif GIICOMVEC Jalan Terus?