Suara.com - Mulai ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) pada 31 Desember 2019 sebagai wabah berbahaya dan perlu mendapat perhatian khusus, hingga hari ini Novel Coronavirus atau Virus Corona dengan kode ilmiah COVID-19 masih bergejolak.
Selain menyerang kesehatan dalam populasi manusia di lima benua, COVID-19 juga telah menyebabkan berantakannya berbagai sektor penting. Mulai bisnis atau ekonomi, sampai otomotif.
Bila sebelumnya manufaktur global yang memiliki pabrik di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, menutup sementara lini produksi mereka karena terdampak aturan pemerintah soal karantina, kini kondisinya semakin terpuruk. Di negara masing-masing produsen, mereka pun mulai membatasi bahkan menghentikan total pembuatan mobil.
Pasalnya, telah terjadi pemutusan rantai pasokan komponen. Kalaupun stok materi tersedia, hari demi hari ketersediaannya menyusut. Bahkan habis. Sementara China belum bisa diharapkan untuk melakukan lagi suku cadang yang dibutuhkan dalam sebuah proses produksi.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Akhir Pekan: COVID-19 Ancam Hyundai, Lahir Jet-Max
Berikut adalah potret dari beberapa manufaktur kenamaan dunia, yang terpaksa putar otak agar bisa melaksanakan proses produksi tanpa didukung oleh pasokan dari negara sumber Virus Corona.
Catatan dari Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal Virus Corona COVID-19, silakan hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119
1. Virus Corona Hambat Pasokan, Inggris Cari Komponen Alternatif
Dampak Virus Corona atau dikenal dengan nama ilmiah COVID-19 telah membuat lumpuh berbagai sektor, tak terkecuali industri otomotif. Dampak virus yang berasal dari Negeri Tirai Bambu ini sedikit banyak membuat pasokan komponen otomotif terhenti.
Alhasil, kini banyak pabrikan otomotif yang kehabisan stok komponen untuk merakit mobil. Untuk mencegah dampak Virus Corona semakin berlarut dalam produktivitas sektor otomotif, pabrikan asal Britania Raya, yaitu Bentley dan McLaren mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan komponen di pabrik masing-masing.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Umur Seabad Masih Motoran, Ancaman Banjir Jakarta
2. Dampak Virus Corona, Honda Pangkas Produksi di Dua Pabriknya
Honda Global dikabarkan terpaksa memangkas jumlah produksi di dua pabriknya yang berada di rumah sendiri, Jepang. Gara-garanya adalah kekurangan pasokan suku cadang dari China, sebagai dampak dari wabah Virus Corona atau COVID-19.
Berdasarkan laporan Nikkei Asian Review, pabrikan mobil yang didirikan oleh Soichiro Honda ini akan mengurangi output beberapa ratus kendaraan di dua pabriknya, berlokasi di Prefektur Saitama. Keduanya menggarap model untuk kategori Sport Utility Vehicle (SUV) seperti Honda Vezel dan Honda Odyssey. Dan pelaksanaannya dimulai beberapa hari mulai awal bulan ini.
3. Serbuan Coronavirus, Sektor Otomotif India Mulai Terpengaruh
Rasa khawatir produsen otomotif terkait penyebaran Coronavirus atau COVID-19 di India mulai terasakan. Pasalnya, dampak dari wabah yang memiliki pusat penyebaran di Kota Wuhan, China itu dikhawatirkan akan mempengaruhi pasokan suku cadang kendaraan.
Veejay Ram Nakra, Divisi Otomotif Mahindra & Mahindra Limited atau M&M melaporkan bahwa pihaknya saat ini mulai mengalami krisis pasokan suku cadang.
4. Dampak Coronavirus, Hyundai Stop Produksi di Negara Sendiri
COVID-19 atau Coronavirus masih menjadi nightmare atau mimpi buruk bagi perusahaan otomotif global. Terputusnya rantai pemasok komponen telah memaksa mereka menghentikan produksi tanpa adanya kejelasan kapan akan buka lagi.
Dikutip dari kantor berita Antara, seorang pegawai Hyundai Motor dinyatakan positif terinfeksi COVID-19, sehingga perusahaan terpaksa menghentikan produksi di salah satu pabriknya di Ulsan, Korea Selatan.
5. Produsen Otomotif Produksi Masker untuk Tangkis Wuhan Coronavirus
Wabah Wuhan Coronavirus yang belum mereda dan tengah dicari solusinya hingga kini memiliki dampak supply and demand terhadap berbagai bidang kehidupan. Seperti kebutuhan masker pelindung hidung dan mulut yang terus meningkat secara global. Sementara di sisi lain, sektor otomotif menghentikan produksi mereka untuk sementara, karena rantai pasokan terhambat. Sehingga libur massal pun diberlakukan.
Saat ini, sebagaimana dikutip dari The Wall Street Journal, kebutuhan akan masker pelindung hidung dan mulut melonjak drastis. Baik dijual langsung ataupun online, yang biasanya dipasok secara global oleh produsen masker kenamaan seperti 3M dari Amerika Serikat, Unicharm asal Jepang, sampai Foshan Nanhai asal China. Pabrikan-pabrikan ini membuka lini produksi 24 jam sehari, serta bekerja tujuh hari seminggu, demi melayani kebutuhan yang disebabkan Wuhan Coronavirus atau 2019-nCoV.