Suara.com - Suara bising yang dihasilkan knalpot non-standar atau hasil modifikasi, antara lain seperti knalpot brong atau blombongan pastinya sangat mengganggu para pengguna jalan. Demikian pula warga di lokasi yang dilewati. Oleh karena itu, beberapa negara melakukan pelarangan atas knalpot bising. Model-model itu tidak diperkenankan melintas di jalan raya.
Melansir RideApart, di negara bagian Baden-Wurttemberg, Jerman, muncul usulan denda besar untuk sepeda motor yang menggunakan knalpot modifikasi. Pemerintah kota akan menuntut denda besar untuk setiap pengguna sepeda motor yang menggunakan knalpot dengan tingkat kebisingan melebihi 78 desibel.
Menteri Transportasi Jerman, Winfried Hermann mengatakan, pihaknya akan melakukan pelarangan bagi pengguna sepeda motor berknalpot bising.
"Semua knalpot sepeda motor aftermarket, serta modifikasi knalpot pabrik yang bisa menimbulkan kebisingan," ujar Winfried Hermann.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Batmobile Disita, Naik Supercars Jadi Bengal
Di Jerman sendiri, memang terdapat dorongan untuk melakukan pembatasan, melalui penggunaan teknologi deteksi suara di beberapa titik. Langkah ini dianggap lebih efektif untuk membatasi gangguan terkait kebisingan sepeda motor di lokasi permukiman atau padat penduduk.
Kebijakan senada juga sudah dilakukan oleh Prancis menggunakan teknologi radar bernama Medusa. Seperti dilansir dari laman Visordown, konsep ini menjadi inspirasi pembatasan bagi negara lain seperti Inggris. Begitu juga ide pemasangan perangkat peringatan tingkat kebisingan pada tiap unit motor.