Suara.com - Salah satu kelebihan penggunaan ban tubeless pada kendaraan adalah tidak perlu lagi menggunakan ban dalam. Namun tak jarang beberapa pemilik kendaraan tetap menggunakannya dengan alasan agar lebih aman.
Well, apakah penggunaan ban dalam pada ban tubeless adalah sebuah langkah tepat?
Bambang Hermanu Adi, Manager Trainer PT Sumi Rubber Indonesia (Dunlop) mengemukakan bahwa penambahan atau melakukan pemasangan rangkap begini adalah pemikiran yang salah.
"Di posisi ini (menggunakan ban dalam), ban tubeless akan kehilangan fungsinya," ujar Bambang Hermanu Adi, di Cikarang, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Knalpot Bakar, Terpaksa Terabas Banjir
Dijelaskan olehnya, ketika ban tubeless tertusuk paku, angin yang keluar sedikit. Kondisi ini berbeda jika menggunakan ban dalam, angin dari ban dalam akan keluar melewati lubang pentil di velg.
Dalam kondisi adanya lubang pentil, angin di dalam ban dalam akan cepat hilang. Di saat yang bersamaan, mobil tidak bisa berhenti dengan cepat karena daya cengkeram pada permukaan jalan menjadi berkurang.
"Jalan beberapa ratus meter, bisa rusak semua terlindas velg. Ban dalam rusak dan ban luarnya juga rusak. Jadi tidak aman," tegasnya.
Bambang Hermanu Adi juga menyinggung kecenderungan masyarakat Indonesia yang malas memperhatikan ban. Salah satunya penggunaan ban serep ketika ban utama bocor.
Di sini, kata Bambang Hermanu Adi, seharusnya ban serep hanya dipakai ke bengkel terdekat untuk memperbaiki ban utama. Jangan justru dipakai sampai ke rumah.
Baca Juga: Puncak Wabah Coronavirus, Rawan Pasokan Komponen Otomotif
"Bahayanya ketika ban serep tertusuk paku lagi, Anda sudah tidak punya ban cadangan," tegasnya.