Suara.com - Banjir datang lagi, kembali menyapa Jakarta dan kota-kota penyangganya, seperti Bekasi, Bogor, Depok, dan Tangerang. Akses untuk kendaraan bermotor menjadi terputus di pelbagai titik, bahkan di atas peta Jabodetabek, tampak begitu banyak luasan-luasan berwarna biru yang berarti kawasan terdampak banjir.
Selasa kemarin (25/2/2020), sistem ganjil genap tidak diberlakukan, dan dilakukan beberapa rekayasa lalu lintas. Termasuk kebijakan membolehkan sepeda motor melintasi jalan bebas hambatan atau jalan tol.
Dan mimpi buruk atas kendaraan kesayangan pun turut membayangi. Yaitu gejala hydrolocking serta water hammer. Kondisi di mana air memasuki ruang bakar kendaraan. Tak saja mobil atau motor menjadi gagal distarter. Massa air yang mendesak masuk membuat komponen mesin saling hantam dan bisa berakibat setang piston bengkok.
Sehingga, langkah bijaksana bila terjebak banjir adalah menepikan tunggangan serta memikirkan upaya evakuasi. Bukan memaksa menerabas genangan yang berakibat bahaya terhadap keselamatan diri serta dapur pacu kendaraan.
Baca Juga: Obituari Ashraf Sinclair, Ini Kenangannya di Balik Kemudi
Kemudian, ada berita seru tentang kegiatan bermotor. Seorang manula berusia di atas 90 tahun kedapatan masih suka motoran alias mengemudikan kendaraan roda dua. Sendiri, dan bukannya dibonceng. Sudah pasti sangar, ya!
Berikut adalah lima (5) berita rekomendasi dari kanal otomotif Suara.com yang kemarin paling banyak dibaca. Selamat menikmati, dan semoga banjir lekas surut di kawasan-kawasan terdampak.
1. Banjir Mengepung Jakarta, Cermati Ancaman Water Hammer
Terjadinya peristiwa water hammer bisa menimpa mobil mana saja. Asal unsur ini terpenuhi, maka potensi bisa timbul. Yaitu kondisi di mana air masuk ke dapur pacu melalui berbagai celah, seperti katup isap udara (air intake) mesin.
"Water Hammer adalah kondisi air masuk ke dalam mesin, khususnya ruang bakar. Efeknya sangat fatal karena saat pembakaran terjadi dan terdapat massa air, ritme gerak piston jadi berantakan, saling menghantam, bahkan bisa membuat piston pecah dan setang piston bengkok," demikian dijelaskan oleh Sugiartono, Technical Training Division Manager PT Sokonindo Automobile (DFSK).
Baca Juga: Obituari Kobe Bryant, Ini Peninggalan Mobil Edisi Khususnya