Banjir Mengepung Jakarta, Cermati Ancaman Water Hammer

Selasa, 25 Februari 2020 | 16:45 WIB
Banjir Mengepung Jakarta, Cermati Ancaman Water Hammer
Sejumlah bocah bermain saat banjir yang merendam Jalan Letjen S Parman dan tol dalam kota di Jakarta Barat, Rabu (1/1/2020). Sebagai ilustrasi banjir hari ini (25/2/2020) [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terjadinya peristiwa water hammer bisa menimpa mobil mana saja. Asal unsur ini terpenuhi, maka potensi bisa timbul. Yaitu kondisi di mana air masuk ke dapur pacu melalui berbagai celah, seperti katup isap udara (air intake) mesin.

"Water Hammer adalah kondisi air masuk ke dalam mesin, khususnya ruang bakar. Efeknya sangat fatal karena saat pembakaran terjadi dan terdapat massa air, ritme gerak piston jadi berantakan, saling menghantam, bahkan bisa membuat piston pecah dan setang piston bengkok," demikian dijelaskan oleh Sugiartono, Technical Training Division Manager PT Sokonindo Automobile (DFSK).

Berkaca pada pemahaman ini serta menilik kondisi jalan raya di Ibu Kota Jakarta serta beberapa wilayah penyangganya seperti Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi yang tengah dikepung banjir, ada baiknya tak memaksakan mobil kesayangan buat menerjangnya.

Bagaimanapun, mobil tunggangan bukan didesain menerjang banjir. Melainkan mengantar penggunanya mencapai lokasi dengan aman dan nyaman. Dalam kondisi penuh genangan air seperti saat ini, cara lebih rasional adalah mencari jalur alternatif bebas massa air.

Baca Juga: Duh, Mazda Hentikan Produksi Mobil Hingga 2022?

Berikut adalah tautan beberapa artikel tentang water hammer dan hydrolocking. Serbuan massa air yang sanggup melumpuhkan mesin dalam sekejap. Semoga banjir segera surut!

1. Air di Underpass Kemayoran Masih Dipompa, Hindari Gejala Water Hammer

Banjir Underpass Kemayoran [SSuara.com/Novian].
Banjir Underpass Kemayoran [SSuara.com/Novian].

Bagi pengemudi yang biasanya menggunakan Underpass Gandhi Kemayoran, Jakarta saat ini mesti bersabar karena genangan air yang menyebabkan kawasan terendam sejak akhir pekan (2/2/2020) tengah ditangani. Sebagai catatan, kejadian serupa terjadi beberapa hari sebelumnya (24/1/2020).

Ketinggian air di Underpass Kemayoran di akhir Januari 2020 itu mencapai 2,5 m, dan kemarin diperkirakan mencapai ketinggian sekitar 4 m.

Baca Juga: Trend Otomotif Global, Adira Finance Danai Pembelian KBL

Baca selengkapnya

2. Banyak Jalan Tergenang, Mari Waspadai Dampak Water Hammer

DFSK Glory 560, sebagai ilustrasi [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
DFSK Glory 560, sebagai ilustrasi [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Musim penghujan di berbagai daerah di Indonesia belum usai, dan masih berpotensi membuat jalan tergenang dengan ketinggian berbeda-beda di banyak daerah, ada baiknya tetap siaga dan waspada selagi menyetir mobil.

Salah satu kondisi harus diwaspadai ketika melintasi banjir adalah serangan water hammer yang bisa merusak mesin. Pasalnya air bisa saja masuk ke dalam mesin melalui berbagai celah, salah satunya adalah katup isap udara (air intake) mesin.

Baca selengkapnya

3. Masih Rawan Banjir, Hindari Kondisi Hydrolocking

Ilustrasi sebuah mobil melewati jalanan yang dibanjiri air (Shutterstock).
Ilustrasi sebuah mobil melewati jalanan yang dibanjiri air (Shutterstock).

Selain video yang memperlihatkan kondisi beberapa mobil terbawa arus banjir Jakarta 2020, tampak pula "pemandangan" sebaliknya. Tunggangan melaju mengarungi air bah. Keren, namun membuat miris.

Bayangkan bila akhirnya laju mobil terhenti karena kompartemen mesin terperangkap air. Dikenal dengan nama "engine water hammer" atau hydrolocking, pengertiannya adalah kondisi mesin mobil mati mendadak atau mogok, karena masuknya air ke dalam ruang bakar melalui air intake.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI