Suara.com - Terjadinya peristiwa water hammer bisa menimpa mobil mana saja. Asal unsur ini terpenuhi, maka potensi bisa timbul. Yaitu kondisi di mana air masuk ke dapur pacu melalui berbagai celah, seperti katup isap udara (air intake) mesin.
"Water Hammer adalah kondisi air masuk ke dalam mesin, khususnya ruang bakar. Efeknya sangat fatal karena saat pembakaran terjadi dan terdapat massa air, ritme gerak piston jadi berantakan, saling menghantam, bahkan bisa membuat piston pecah dan setang piston bengkok," demikian dijelaskan oleh Sugiartono, Technical Training Division Manager PT Sokonindo Automobile (DFSK).
Berkaca pada pemahaman ini serta menilik kondisi jalan raya di Ibu Kota Jakarta serta beberapa wilayah penyangganya seperti Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi yang tengah dikepung banjir, ada baiknya tak memaksakan mobil kesayangan buat menerjangnya.
Bagaimanapun, mobil tunggangan bukan didesain menerjang banjir. Melainkan mengantar penggunanya mencapai lokasi dengan aman dan nyaman. Dalam kondisi penuh genangan air seperti saat ini, cara lebih rasional adalah mencari jalur alternatif bebas massa air.
Baca Juga: Duh, Mazda Hentikan Produksi Mobil Hingga 2022?
Berikut adalah tautan beberapa artikel tentang water hammer dan hydrolocking. Serbuan massa air yang sanggup melumpuhkan mesin dalam sekejap. Semoga banjir segera surut!
1. Air di Underpass Kemayoran Masih Dipompa, Hindari Gejala Water Hammer
Bagi pengemudi yang biasanya menggunakan Underpass Gandhi Kemayoran, Jakarta saat ini mesti bersabar karena genangan air yang menyebabkan kawasan terendam sejak akhir pekan (2/2/2020) tengah ditangani. Sebagai catatan, kejadian serupa terjadi beberapa hari sebelumnya (24/1/2020).
Ketinggian air di Underpass Kemayoran di akhir Januari 2020 itu mencapai 2,5 m, dan kemarin diperkirakan mencapai ketinggian sekitar 4 m.
Baca Juga: Trend Otomotif Global, Adira Finance Danai Pembelian KBL