Suara.com - Dampak wabah virus Corona atau COVID-19 semakin terasa di industri otomotif. Kali ini, giliran Jaguar Land Rover atau JLR yang menyebutkan terancam menutup pabrik karena pasokan komponen mengalami gangguan.
Kepala Eksekutif Jaguar Land Rover, Ralf Speth mengatakan, saat ini pabriknya hampir kehabisan komponen mobil yang dibutuhkan untuk melakukan perakitan.
"Kami memiliki bagian (komponen) yang hilang. Kami telah menerbangkan bagian itu dalam koper dari China ke Inggris," ujar Rover Ralf Speth, seperti dilansir dari Guardian.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya telah benar-benar menghentikan penjualan kendaraan di China. Hal ini untuk mengantisipasi dampak dari virus itu.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Uji Ban Dunlop, Meluncur Aplikasi Adiraku
"Coronavirus bisa berdampak pada kami dalam jangka menengah," terangnya.
Sebagai informasi, Jaguar Land Rover mengoperasikan tiga pabrik di Inggris dan menghasilkan 400 ribu unit kendaraan setiap tahunnya.
Jaguar Land Rover hanyalah salah satu dari banyak pabrikan mobil yang merasakan cubitan Virus Corona. Pekan lalu, Fiat Chrysler Automobiles harus menutup pabrik di Serbia karena kehilangan suku cadang dari China.
Sedangkan beberapa pabrikan otomotif lainnya masih menutup sementara pabrik mereka di Negara Tirai Bambu dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga: Ancaman COVID-19, Fans Sport Otomotif Tetap Berpeluang Nonton