Pasok Kebutuhan Air Bersih, Mobil Tangki di Tual Menangguk Berkah

Rabu, 19 Februari 2020 | 14:00 WIB
Pasok Kebutuhan Air Bersih, Mobil Tangki di Tual Menangguk Berkah
Layanan 3S Mitsubishi di dealer PT Dipo Internasional Pahala Otomotif, Kota Medan. Sebagai ilustrasi truk atau kendaraan komersial [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di saat Indonesia bagian barat tengah mengalami musim hujan, bagian Indonesia timur saat ini berada di musim kemarau. Bagi para pengemudi mobil tangki air, inilah saatnya menangguk berkah.

Dikutip dari kantor berita Antara, di kawasan Pulau Dullah Utara, Tual, Maluku Utara, mengalami kesulitan air. Pasalnya, kawasan ini memiliki kontur tanah berbatu karang, sehingga air laut merembes jauh ke dalam dan menjadikan sumur galian pun ikut terasa asin.

Disebutkan oleh Selfi Jamlay, seorang warga Ohitel, bahwa ia telah menggali sumur di samping rumah hingga kedalaman 5 m dan berhasil mendapatkan sumber air. Namun terasa asin karena lokasi desa di bibir pantai, berjarak tidak lebih dari 50 m.

Mobil tangki air hasil modifikasi light truck Mitsubishi L300 [ANTARA Foto].
Mobil tangki air hasil modifikasi light truck Mitsubishi L300 [ANTARA Foto].

Kesulitan itu akhirnya mendatangkan ide bagi warga Pulau Dullah Utara untuk memodifikasi mobil-mobil jenis van, seperti Mitsubishi L300 menjadi kendaraan tangki air. Caranya, bak mobil bagian samping kiri, kanan, dan belakang dilepas, lalu dipasangi tangki aluminium dan mesin alkon untuk menyedot dan menyalurkan air. Kapasitas angkutnya sendiri mencapai 1.500 L.

Baca Juga: Ternyata, Ini Sepeda Motor Favorit Irfan Bachdim

Nah, dari tangki mobil pengirim air itulah Selfi Jamlay memesan air bersih. Ia juga membuat mobil tangki bagi kebutuhan sekitar.

"Profil tank saya berukuran 1.200L, jadi kalau membeli air dari satu mobil tangki bisa diisi penuh lalu ditambah beberapa drum kecil," tukasnya.

Sementara salah satu penyalur air ini sendiri, Awi, yang menjual air bersih di kawasan Desa Watran, Ohoitel, hingga Ohoitahid, serta beberapa desa sekitar di wilayah Pulau Dullah Utara dengan ibu kota Tual menyebutkan bahwa mereka menjual air dengan semangat kearifan lokal.

"Harga satu tangki air Rp 50.000 dan saya mengambil air di sumbernya seharga Rp 10.000 yang dibayarkan kepada pemerintah desa pemilik petuanan sumber air," tukasnya.

Sumber air sendiri telah dibangun demi kemudahan penggunaan. Yaitu dilengkapi satu bak penampung dimensi besar, berlokasi di kawasan Desa Fidetan yang berdekatan dengan desa sekitar.

Baca Juga: Obituari Ashraf Sinclair, Ini Kenangannya di Balik Kemudi

"Dalam sehari, saya bisa melayani tiga konsumen yang memesan air bersih dan terkadang bisa lebih. Pendapatan saat ini mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta," jelas Alwi, di Tual, Selasa (18/2/2020).

Keren, modifikasi ini berdaya guna untuk mencukupi berbagai kebutuhan rumah tangga seperti minum dan memasak, serta berbagai kebutuhan penting lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI