Suara.com - Bagi para penggemar sport otomotif single seater, utamanya balap jet darat alias Formula One (F1), rasanya mesti bersabar untuk bisa menonton para jagoannya yang bakal berlaga tahun ini. Pasalnya, wabah Wuhan Coronavirus atau kini dikenal dengan nama resmi COVID-19 telah berhasil mengacaukan jadwal pertandingan.
Beberapa saat lalu, rencana gelaran F1 Grand Prix (GP) China yang berlangsung di Shanghai dinyatakan batal. Kini, giliran Vietnam menunggu traffic light, apakah akan mendapat lampu hijau atau malah diganjal lampu merah. Artinya, acara bakal dilanjutkan atau sama sekali tidak dilangsungkan. Sedihnya, 2020 sejatinya menjadi tahun perdana bagi Negara Paman Ho dalam menggelar balap jet darat.
Dikutip dari kantor berita Antara, tim-tim F1 saat ini terus mencermati serius tentang perkembangan situasi kesehatan di Vietnam. Utamanya setelah GP F1 China 2020 ditunda akibat wabah Coronavirus, demikian disebutkan oleh Zak Brown, bos McLaren, yang tertuang dalam berita Reuters, Jumat (14/2/2020).
Hal yang menjadi pertimbangan dari rencana kejuaraan di sirkuit jalan raya Hanoi, Vietnam bagian utara ini adalah posisi negara dengan perbatasan China.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Recall Tesla Model X, Alfa Romeo 4C Mesin Yamaha
"Vietnam belum ditingkatkan statusnya sebagai masalah potensial. Namun sudah jelas posisinya sangat dekat (ke China), sehingga kami akan memonitor situasi," papar lelaki berkebangsaan Amerika Serikat itu saat peluncuran jet darat terbaru tim McLaren untuk musim balap 2020.
Di sisi lain, sehari sebelumnya (13/2/2020) dua pejabat di Vietnam menyatakan kepada Reuters bahwa negeri itu telah melakukan karantina atas 10 ribu warga dekat Hanoi selama 20 hari karena kekhawatiran terjadi penyebaran COVID-19. Dan di sisi lain, negara ini juga telah mengumumkan darurat kesehatan pada 1 Februari dan melarang semua penerbangan dari dan ke dan dari China.
Sebagai catatan, selain balap F1 GP China 2020 pada 19 April di Shanghai mengalami pembatalan dan F1 GP Vietnam di Hanoi menjadi pertimbangan, balap single seater Formula E atau mobil listrik di Sanya, Pulau Hainan, China, juga telah dibatalkan.
Baca Juga: Brand Ini Peringatkan Pabrik Otomotif Eropa Berisiko Terdampak Wabah