Suara.com - "Ada prediksi yang memperkirakan puncak infeksi Wuhan Coroanvirus akan berlanjut hingga Februari atau Maret. Jika situasi ini berlanjut, rantai pasokan komponen otomotif bakal terganggu," demikian papar Volkmar Denner, Chief Executive Officer (CEO) Bosch, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Kekhawatiran pemimpin Bosch ini bisa dipahami, mengingat sektor otomotif global yang memiliki pabrik di China, khususnya Kota Wuhan mengalami lumpuh total.
Pabrik Bosch di China sendiri, mengalami penutupan sementara karena libur Tahun Baru Imlek atau Sinchia (25/1/2020) yang diperpanjang hingga awal pekan lalu (3/2/2020) dan sepertinya ditambah lagi. Dan meskipun Volkmar Denner, menyebutkan bahwa wabah Wuhan Coronavirus belum mengganggu bisnis global Bosch, perusahaan ini memiliki ikatan khusus dengan kota sumber wabah 2019-nCoV itu.
"Di Wuhan, Bosch sendiri memiliki dua pabrik, dengan sekitar 800 karyawan. Belum ada laporan bahwa karyawan kami terkena," tambahnya.
Baca Juga: 5 Video Keren Bukti Rossi - Vinales dan The Marquez Boys ke Indonesia
Namun, sebagai salah satu pemasok komponen industri otomotif, Bosch memperingatkan bila Coronavirus yang mewabah di China itu bisa berdampak pada rantai pasokan global.
"Kami prihatin, walaupun sejauh ini kami belum merasakan dampak rantai pasokan. Bila situasi ini terus berlanjut lambat laun akan mengganggu bisnis industri otomotif khususnya komponen," tukasnya.
Sebagai catatan, China menjadi salah satu andalan Bosch untuk memasok komponen. Perusahaan asal Jerman ini mengekspor beberapa komponen seperti penambah daya bagi mobil listrik, perangkat elektronik, sampai motor listrik.
Baca Juga: Wisata ATV Makin Marak di Bali, Driver F1 Charles Leclerc Pernah Coba