Suara.com - Novel Coronavirus atau 2019-nCoV telah menimbulkan berbagai dampak negatif. Setelah sektor kesehatan masyarakat, berikutnya adalah transportasi udara, ekonomi termasuk pariwisata, hingga bidang otomotif. Khususnya soal menurunnya daya serap pasar serta terputusnya rantai pasokan komponen.
Dikutip dari Autonews, berdasar survei oleh Standard & Poors, Volkswagen Group adalah perusahaan otomotif paling terdampak wabah Wuhan Coronavirus.
Disebutkan bahwa perusahaan itu memproduksi dan menjual hampir 40 persen mobilnya di China, dan meskipun pabrik utamanya berada di luar Provinsi Hubei--sumber virus berasal, tepatnya dari Kota Wuhan--kemungkinan pabriknya akan ditutup dalam jangka waktu lama. Risiko kerugian diperkirakan mencapai 3,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dalam bentuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan patungan Volkswagen China kepada perusahaan induk di Jerman, demikian dianalisa oleh Standard & Poor yang dikomandoi Vittoria Ferraris.
Kemudian ranking perusahaan otomotif terdampak Wuhan Coronavirus berikutnya adalah Nissan, karena berisiko terpapar virus, sementara kinerja pabrik dalam hal produksi tidaklah banyak. Kondisi ini disusul Honda, dengan basis pabrik di Kota Wuhan untuk tujuan pasar China. Produksinya sendiri mencapai 30 persen dari keseluruhan produk buatan Honda global.
Baca Juga: Jumpa Valentino Rossi: Ajarkan Gaspol sampai Ungkapan Rasa Sayang
Adapun rantai pasokan komponen otomotif juga rawan terputus, seperti disebutkan oleh Robert Bosch, pemilik perusahaan pemasok komponen global terbesar di dunia.
"Sampai saat ini kami masih terus menunggu kondisi membaik sehingga bisa meneruskan produksi," ungkap Robert Bosch sebagaimana dikutip dari Autonews.
Sedangkan Valeo, pemasok komponen asal Prancis menyatakan akan memperpanjang penutupan pabriknya yang berada di tiga lokasi di Wuhan, setidaknya hingga 13 Februari 2020. Total pegawainya di kota sumber Coronavirus itu mencapai 1.900 orang.
Sementara produsen rem premium Italia, Brembo, seperti dipaparkan oleh pimpinannya, Alberto Bombassei, mereka tengah menutup pabriknya berlokasi di Nanjing, China. Diharapkan pada 10 Februari 2020 sudah dibuka kembali.
Kondisi terkini, Hyundai menangguhkan produksinya di Korea Selatan karena kekurangan suku cadang kawat harness yang diproduksi oleh pemasok di China.
Baca Juga: Demi Rossi - Vinales, Remaja Putri Ini Tak Tidur Semalaman!
Lantas Tesla juga menyatakan bahwa mereka menutup sementara pabriknya di Shanghai, China terkait wabah Coronavirus. Padahal mereka tengah ngebut menyelesaikan pemesanan sedan Tesla Model 3. Dikhawatirkan, kondisi ini memberikan dampak terhadap profitabilitas kuartal Maret 2020.