Wabah Coronavirus, Pemasok Komponen Mobil Terbesar Dunia Sebutkan Ini

Senin, 03 Februari 2020 | 11:38 WIB
Wabah Coronavirus, Pemasok Komponen Mobil Terbesar Dunia Sebutkan Ini
Ilustrasi industri otomotif [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wuhan Coronavirus atau 2019-nCoV yang semakin mendunia peredarannya usai Hari Raya Imlek atau Sinchia (25/1/2020) telah memberikan dampak negatif terhadap dunia otomotif global.

Pertama yang terkena adalah brand mobil baik global maupun nasional yang memiliki manufaktur di Negeri Tirai Bambu. Tak sebatas di kota Wuhan, lokasi pertama pecahnya wabah, penutupan sementara dan pemberian libur kepada pegawainya berlaku di seantero China. Contohnya adalah Tesla Gigafactory, Ford Motor Company, PSA Group, Honda, Nissan, Great Wall Motors, BYD, serta General Motors.

Philips menyinari kota Shanghai dengan lighting dramatis. (Doc: Philips Lighting)
Shanghai, sebagai ilustrasi lokasi Tesla Gigafactory [Dok  Philips Lighting].

Sekarang, sektor pendukung para pembuat mobil pun turut angkat bicara sehubungan merebaknya Wuhan Coronavirus atau 2019-nCoV. Dikutip dari Reuters, Volkmar Denner, Chief Executive Officer (CEO) Bosch memperingatkan bahwa wabah ini bisa menghantam rantai pasokan otomotif secara global.

Dari sisi perusahaannya sendiri, Bosch mempekerjakan 403 ribu orang di seluruh dunia. Di China telah beroperasi sejak 1909, serta memiliki 23 fasilitas manufaktur otomotif di  negara itu. Bisa disebutkan, Negara Tirai Bambu adalah rumah bagi karyawan Bosch yang terbesar di luar Jerman.

Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Ninja H2 SX Polisi, Lampu Mobil Undang Bahaya

Contohnya, Bosch membuat sistem infotainment multimedia di Wuhu, sistem booster rem di Nanjing, peranti elektronik pada kemudi otomatis di Wujin, sistem baterai 48 volt di Wuxi, sampai divisi motor kendaraan listrik, transmisi, dan supply daya elektronik di Taicang. Dari pabrik-pabrik inilah, Bosch mengandalkan China sebagai basis manufaktur global mereka dalam mengekspor motor listrik, transmisi, serta sumber daya untuk mobil listrik.

"Di Wuhan, Bosch memiliki dua pabrik, yaitu bagian pembuatan sistem kemudi dan teknologi panas atau termoteknologi, dengan sekitar 800 pegawai," papar Volkmar Denner.

"Kami mesti menunggu, untuk melihat perkembangannya. Jika situasi ini berlanjut, rantai pasokan akan terganggu. Ada yang memperkirakan puncak infeksi akan berlanjut hingga Februari atau Maret," imbuh Volkmar Denner menjelang pengujung Januari 2020.

Hingga tahun lalu, pemasaran Bosch di Asia Pasifik mencapai 22,5 miliar Euro. Dan lebih dari 10 miliar Euro didapatkan dari penjualan di China. Bosch memperkirakan produksi otomotif global turun 2,6 persen menjadi 89 juta mobil pada 2020 karena penurunan permintaan di China, Amerika Serikat dan Eropa.

Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Bocah Patuh Lalu Lintas, Facelift Mobil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI