Infografis
Suara.com - Salah satu sebab tingginya harga produk otomotif adalah lokasi perakitannya. Tak terkecuali dengan Lexus, produk premium dari Toyota Motor Corporation, soal penetrasi mereka pasar di India. Harganya melambung karena didatangkan dalam bentuk utuh alias Completely Built-Up (CBU). kata lainnya adalah impor.
Hampir semua pesaing atau kompetitor Lexus di negara bertengara atau landmark Taj Mahal dan India Gate ini memiliki perakitan lokal. Sehingga produk-produknya tak perlu diimpor.
![Salah satu varian Lexus yang tampil dalam GIIAS 2018 [Suara.com/Aditya Gema Pratomo].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/08/02/42436-lexus.jpg)
Menghadapi posisi yang kurang menguntungkan karena bea masuk yang tinggi terhadap produk impor, sebagaimana dikutip kantor berita Antara dari Economic Times (2/2/2020), kini Toyota Motor Corporation menyiapkan jalur perakitan Lexus di India.
Adapun lokasi pabrik adalah di Bidadi Bengaluru, dan Lexus telah mulai merakit sedan Lexus ES serta bakal disusul dengan NX SUV dengan harapan menghasilkan harga produk yang lebih kompetitif di India. Investasi yang ditanam, diperkirakan mencapai 100 juta dolar Amerika Serikat (AS), dan akan bersaing keras dengan produsen mobil mewah Jerman.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Ninja H2 SX Polisi, Lampu Mobil Undang Bahaya
Selama ini, Lexus telah menjual enam model di India dengan harga mulai 5,8 juta Rupee atau sekitar Rp 1,1 miliar hingga 23,2 juta Rupee atau setara Rp 4,5 miliar, dengan label CBU atau impor sepenuhnya. Serta dikenai biaya masuk impor di atas 100 persen.
Dan penetrasi penjualannya di India tergolong terbatas, hanya memiliki beberapa dealer di Mumbai, Delhi, Gurgaon dan Bengaluru. Dengan adanya perakitan lokal, diharapkan Lexus lebih kompetitif dari segi pengadaan produk ditambah rencana penambahan dealer di Chennai, Hyderabad serta beberapa kota lainnya di negara yang terkenal dengan Sungai Yamuna serta Gangga itu.
Pada 2019, Lexus menyerap pasar otomotif India lewat penjualan sekitar 500 - 600 unit dengan pangsa pasar sekitar 1 - 2 persen. Sementara penjualan keseluruhan mencapai 35 ribu unit mobil.
Baca Juga: Dampak Coronavirus Wuhan, Olah Raga Otomotif Kibarkan Bendera Merah
