Suara.com - Nissan kembali berencana memangkas jumlah karyawan dalam jumlah besar sebagai langkah antisipasi penurunan penjualan. Sebagaimana dikutip dari Reuters dari sumber internal, produsen otomotif asal Jepang ini setidaknya akan memangkas sebanyak 4.300 karyawan dan menutup dua manufakturnya.
Adapun salah satu pabrik besar yang dimiliki perusahaan ini di luar Jepang, berlokasi di Sunderland, Midlands, Britania Raya.
Disebutkan pula bahwa langkah itu adalah kelanjutan dari rencana perusahaan untuk mengembalikan bisnis ke posisi yang lebih baik.
"Situasinya mengerikan. Ini perlu dilakukan atau mati," tukas seorang pejabat tingkat manajemen senior di Nissan kepada Reuters.
Baca Juga: Bizzy Hadirkan Empat Aplikasi Baru, Bisa Pancing Ide Bisnis Lebaran
Namun juru bicara Nissan Motor Company menolak untuk mengomentari langkah-langkah restrukturisasi yang tengah dilakukan perusahaan itu.
Sebagai catatan, sepanjang Januari-Desember 2019, Nissan menjual 5.176.189 unit kendaraan, atau mengalami penurunan sekitar 8 persen dibandingkan periode sama pada 2018 yang mencapai 5.653.700 unit.
Sebelumnya mantan bos Nissan, Carlos Ghosn memprediksi bila bekas perusahaan yang sempat diselamatkan dari kebangkrutan serta dipimpinnya lebih dari 20 tahun ini bakal gulung tikar dalam kurun dua atau tiga tahun ke depan.
Hal ini dikemukakan mantan jaksa dan kritikus vokal terhadap sistem peradilan negara Jepang, Nobuo Gohara. Dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, ia memberikan informasi tentang hasil percakapannya dengan Carlos Ghosn.
"Ia mengatakan kepada saya, bahwa Nissan mungkin akan bangkrut dalam dua hingga tiga tahun mendatang," papar Nobuo Gohara, seperti dikutip dari Motor1.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Bocah Patuh Lalu Lintas, Facelift Mobil
Nobuo Gohara juga menambahkan bahwa lelaki asal Lebanon kelahiran Brasil yang disebutkan minggat dari Jepang dalam sebuah kotak audio itu tidak menjelaskan secara terperinci mengapa Nissan akan menghadapi masalah keuangan. Dan Azusa Momose, juru bicara Nissan, produsen mobil asal Jepang itu menolak berkomentar terkait pernyataan Carlos Ghosn.