Suara.com - Pentas balap jet darat atau Formula One (F1) tak pelak menjadi sarana mujarab untuk promosi produk. Utamanya brand kendaraan, meski tidak menutup kemungkinan berbagai benda lain. Mulai apparels sampai men’s grooming.
Senada yang dilakukan Daimler AG, sebuah raksasa otomotif Jerman. Lewat anak perusahaannya, Mercedes-Benz, mereka memiliki tim sendiri, Mercedes-AMG Petronas Formula One Team atau disingkat tim Mercedes, sehingga bisa terjun langsung meracik tunggangan para pebalapnya. Jadi, selain nama brand tertera di livery mobil, juga bisa ikut berlaga di klasemen konstruktor. Hasil akhirnya apalagi kalau bukan brand awareness.
Baru-baru ini, driver tim Mercedes milik Daimler, Lewis Hamilton dikabarkan berjumpa dengan tokoh-tokoh Ferrari. Spekulasi pun berkembang, bahwa ia akan pindah tim.
Ola Kaellenius, Chief Executive Daimler AG, pada Rabu (29/1/2020) sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara menyebutkan bahwa tim Mercedes belum berniat undur diri dari F1. Dengan kata lainnya, Daimler masih akan ikut serta dalam kejuaraan konstruktor untuk 2020.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Intip Mobil Menteri, Biker Disambut Seru
"Hal itu tidak benar," papar Ola Kaellenius di sela-sela pertemuan tahunan German Auto Industry di Berlin, Jerman ketika ditanya apakah Mercedes-Benz akan meninggalkan pentas balap F1.
Sebagai catatan, kontrak komersial antara tim Mercedes dan pentas balap jet darat yang dimiliki Liberty Media akan berakhir di pengujung 2020. Hingga akhir 2019, baik tim maupun konstruktor terus bertengger di bagian paling atas klasemen.
Lewis Hamilton sebagai salah satu driver andalan tim--bermitra dengan Valtteri Bottas--telah sukses meraup gelar juara dunia F1 sebanyak enam kali, dan tentu saja tahun ini ia tak bakal melewatkan kesempatan untuk meraih posisi teratas kembali, hingga bisa mensejajarkan prestasinya dengan salah satu driver legendaris, Michael Schumacher.
Selain berlaga di F1, Mercedes-Benz juga balap di Formula E atau elektrik. Disebut terakhir ini, salah satu alasannya karena Daimler melakukan investasi besar di sektor kendaraan non-emisi. Yaitu menggunakan sumber daya energi terbarukan (renewable) dalam bentuk tenaga listrik.
Keikutsertaan Daimler lewat anak perusahaan Mercedes-Benz di berbagai pentas balap single seater tadi sekaligus menunjukkan, bahwa livery balap yang memajang nama brand mereka, dan melesat secepat kilat tetaplah wadah iklan paling jitu.
Baca Juga: Herbert Diess: 2020 Menjadi Tahun Sulit Bagi Industri Otomotif