Suara.com - Honda Motor Company selaku pabrikan sepeda motor Honda di China mengumumkan menutup dua pabrik sepeda motor mereka hingga 9 Februari 2020.
Mengutip RideApart, keputusan Honda menutup pabrik sementara adalah akibat dari wabah 2019-nCoV atau Novel Coronavirus alias Wuhan Coronavirus. Selain itu, pemerintah China juga telah mengeluarkan imbauan agar semua lini bisnis tutup dalam waktu yang tertentu.
Adapun dua pabrik sepeda motor Honda yang terkena dampak wabah ini beroperasi di bawah Sundiro Honda Motorcycle Company. Yaitu anak perusahaan Honda China dengan kantor pusat di Shanghai.
Meskipun tidak ada pabrik mereka yang terletak di kota Wuhan sebagai lokasi penyebar perdana virus, namun pemerintah setempat memberikan status siaga karena penyebaran 2019-nCoV yang terus meningkat.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Sayembara Buaya, Jimny Melawan Takdir
Sementara untuk sektor roda empat, Honda memproduksi beberapa produk di tiga pabrik yang berlokasi di Wuhan. Dan dikabarkan pula Honda hendak melakukan evakuasi atas karyawan ekspatriatnya meski belum menyatakan bahwa pabrik akan ditutup sementara.
Pabrik Tianjin Honda memiliki kapasitas produksi tahunan 350 ribu sepeda motor, sedangkan pabrik Taicang mampu memproduksi 500 ribu. Jumlah sepeda motor produksi Honda ini mewakili sekitar 40 persen dari total sepeda motor yang beredar di China.
Sebelumnya, Menteri Komisi Kesehatan Nasional Cina, Ma Xiaowei menyebut bahwa wabah Wuhan Coronavirus ini lebih sulit untuk dilawan, karena mampu menular selama masa inkubasi.
"Ini berbeda dari jenis virus lain seperti SARS dan MERS. Karena mereka tidak menular selama inkubasi," ungkapnya.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti bagaimana virus itu bisa menyebar. Namun berdasarkan laporan terakhir, Wuhan Coronavirus sudah ditemukan di Arizona, California, Illinois, dan Washington D.C, Amerika Serikat.
Baca Juga: Dampak Coronavirus, Pabrikan Otomotif Batasi Aktivitas Karyawan