Suara.com - Biasanya, pelumas atau oli mobil bocor dari mesin terjadi karena ada seal sudah rusak. Namun, lebih detail lagi, ada penyebab jelas seal pada di bagian manakah yang telah aus sehingga menimbulkan rembesan.
Kerusakan seal yang berbahan karet ini bukanlah hal yang main-main dan tidak bisa ditangani dengan tuntas di rumah. Pengguna harus melakukan pengecekan di bengkel dan dilakukan oleh tim mekanik.
Dan sebenarnya, kebocoran oli bukan terjadi pada oli mesin saja. Mungkin saja dialami oleh oli rem, oli transmisi, atau oli power steering. Oleh karena itu, malas mengecek mobil dan membiarkan mobil tetap berjalan dengan oli bocor bisa menimbulkan bahaya.
Mengutip laman mobil88, berikut dampak berbahaya jika menyepelekan kebocoran oli mobil.
Baca Juga: Herbert Diess: 2020 Menjadi Tahun Sulit Bagi Industri Otomotif
- Pertama, kebocoran oli mesin akan membuat kadar oli di mesin tidak berada dalam kondisi standar. Alhasil, oli akan terus berkurang. Memang bisa diakali dengan terus menambah oli. Namun, ini hanya cara cepat untuk menanggulangi keadaan darurat.
- Kedua, oli power steering dibiarkan bocor akan membuat kendali mobil lewat kemudi tidak berjalan dengan baik. Bayangkan, bila harus mengemudi tanpa ada efektivitas fungsi power steering.
- Ketiga, rem tidak dapat berfungsi dengan baik atau kurang pakem karena oli rem bocor. Kondisi ini tentunya sangat berbahaya, sebab rem adalah bagian krusial yang menjadi salah satu penentu keselamatan pengemudi saat mengaspal.
- Terakhir, oli mesin habis tanpa diketahui dan akhirnya menyebabkan mesin cacat. Ini akibat gesekan antara komponen mesin yang sama-sama berbahan logam.