Kasus Pelemparan Susu Driver Ojol, Tidak Arogan Jadi Kata Kunci

Kamis, 30 Januari 2020 | 09:15 WIB
Kasus Pelemparan Susu Driver Ojol, Tidak Arogan Jadi Kata Kunci
Ilustrasi pesan hidangan via ojek online [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus dugaan penganiayaan terhadap pengemudi ojek online yang dilakukan seorang karyawan Kedai Kopi Yor, Ciumbuleuit, Bandung mencapai tahap musyawarah.

Kejadiannya berawal pekan ini (27/1/2020), saat Yuliana (27) melakukan pelemparan susu cair kemasan ke arah driver ojol bernama Ati Sri Hatijah (53) hingga mengenai bibir dan berdarah. Selain itu, juga memukul  driver menggunakan papan triplek sebanyak dua kali namun berhasil ditepis oleh driver. Kronologinya di sini.

Selain dibawa ke ranah hukum, Kedai Kopi Yor mengonfirmasi telah memecat yang bersangkutan, lalu pihak manajemen Kedai Kopi Yor bersama manajemen Grab Jawa Barat melakukan pertemuan musyawarah.

Ibu Ati Sri Hatijah, driver ojol dalam kejadian pelemparan susu cair [Suara.com/Emi La Palau].
Ibu Ati Sri Hatijah, driver ojol dalam kejadian pelemparan susu cair [Suara.com/Emi La Palau].

Dalam musyawarah Grab dan Kopi Yor di Kantor Grab Paskal, Bandung berlangsung, driver ojek online dan korban pelemparan susu, Ati Sri Hatijah menceritakan kasus yang terjadi.

Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: KBL Jadi Mobil Dinas, Tesla Bantu Atasi Wabah

"Saya pribadi menyayangkan adanya kejadian ini, seharusnya pihak resto bisa lebih memperhatikan jika menu tidak ada bisa ditampilkan pada aplikasi. Dan punten, seharusnya menutup untuk menu itu," kata Ati Sri Hatijah, Rabu (29/1/2020).

Dalam kejadian itu, lanjutnya, karena pelakunya adalah oknum karyawan, seharusnya pihak manajemen memperhatikan. Juga memberikan treatment kepada para pekerjanya agar bisa berlaku ramah. Sebagaimana ia bekerja sebagai mitra driver di Grab selalu dibekali treatment untuk menjaga attitude.

"Tidak arogan, karena sebelumnya kami di Grab selalu di-treatment. Hampir setiap hari Grab menyatakan agar menjaga attitude. Kok mengapa pihak resto seolah-olah mengabaikan. Padahal menurut saya, resto dan Grab saling menguntungkan," lanjut Ati Sri Hatijah.

Baginya, baik Grab maupun Kopi Yor sama-sama saling menguntungkan, berkat adanya layanan jasa dari driver.

"Ruang lingkup menguntungkan karena ada jasa driver. Kalau misalkan keadaan seperti itu siapa yang dirugikan? Sudah ada niat baik, supaya tahu yang salah. Resto punya salah karena mempercayakan pada pegawai," tandasnya.

Baca Juga: Kota Otomotif China Terpapar Coronavirus, Ini Prediksi Penjualan Mobilnya

Ati Sri Hatijah mengungkapkan dirinya juga meminta maaf bila kejadian ini merugikan pihak Kopi Yor karena telah dinonaktifkan sementara oleh pihak Grab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI