Suara.com - Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Ricky Thio menyampaikan bahwamemasarkan mobil listrik di Indonesia bukan hanya urusan pajak. Lebih dari itu, masalah infrastruktur juga menjadi hal penting yang perlu menjadi perhatian.
"Kita mesti lihat bukan cuma dari sisi pajak. Akan tetapi dari sisi infrastruktur kemudian sisi baterai. Lalu kesiapan colokannya misalnya," ujar Ricky Thio di Jakarta, baru-baru ini.
Lebih lanjut menurutnya, untuk urusan mobil listrik, Mazda lebih memilih ketika semuanya siap. Jadi pajak bukan satu-satunya pertimbangan untuk memasarkan mobil listrik.
"Pajak itu satu sisi, namun ada sisi-sisi lain," tegas Ricky Thio.
Baca Juga: Upaya Bantu Konsumennya saat Wabah Coronavirus, Tesla Lakukan ini
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta baru-baru ini membebaskan tarif bea balik nama kendaraan bermotor (BBnKB) untuk kendaraan listrik murni. Dengan demikian, kendaraan yang disokong listrik murni tidak akan dikenai pajak.
Namun keputusan ini tidak berlaku untuk kendaraan jenis hybrid. Dengan adanya keputusan tadi, Ricky Thio mengaku bukan tidak mugkin Mazda akan menghadirkan mobil listrik di Indonesia.
"Secara global kami sudah terus perhatikan itu, dan kami juga sudah bersiap-siap. Kami pasti akan hadir dengan waktu yang tepat," terang Ricky Thio.
Untuk urusan mobil listrik, Mazda memang sudah memiliki MX-30 yang sempat dipamerkan dalam ajang Tokyo Motor Show (TMS) 2019. Hanya, untuk saat ini mobil itu belum masuk versi produksi.
Baca Juga: Wabah Coronavirus, Honda Berniat Mengungsikan Staf