Suara.com - Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan penggunaan bahan bakar biodiesel atau solar campuran nabati 20 persen--disebut sebagai B20--pada 2016. Sesudahnya, ditingkatkan menjadi B30.
Dikutip dari kantor berita Antara, hasil pengujian atau uji jalan atas B30 sepanjang 2019 menunjukkan nilai positif. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa bahan bakar campuran nabati B30 aman bagi mesin kendaraan. Sekaligus tidak terjadi dampak yang signifikan dari penggunaan B20 dan B30.
Selain itu, dari hasil uji start-ability yang dilakukan di dataran tinggi Dieng, terbukti bahwa kendaraan mampu distarter atau dihidupkan secara normal setelah didiamkan atau dalam kondisi soaking selama 21 hari menggunakan B30.
Temuan ini menepis anggapan terjadinya gangguan mesin akibat implementasi pencampuran 30 persen biodiesel dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Sebelumnya, disebutkan bahwa beberapa pihak mengeluhkan terbentuknya gel di tangki mobil akibat menggunakan B30. Dan terbentuk anggapan mesin susah distarter di daerah dingin seperti Dieng.
Baca Juga: Wabah Coronavirus, Honda Berniat Mengungsikan Staf
Saat itu, Tim Teknis B30 Kementerian ESDM turun langsung menghubungi beberapa perwakilan Agen Pemegang Merek atau APM untuk konfirmasi. Antara lain kepada PT Isuzu Astra Motor Indonesia, PT Hino Motor Manufacturing Indonesia, dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau GAIKINDO.
Hasilnya, Harmoko Setyawan, Prototype and Test Department Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia mengatakan bahwa hingga kini tidak ada keluhan konsumen Isuzu terkait penggunaan B20 maupun B30. Dan komponen kendaraan Isuzu yang terkait fuel line sudah memenuhi standar penggunaan biosolar sejak 2016.
"Kami akan berkoordinasi lebih intensif dengan seluruh bengkel Isuzu untuk meminimalkan dampak yang mungkin terjadi," imbuh Harmoko Setyawan sembari menambahkan bahwa ia tidak khawatir mengingat hasil uji cold start-ability B30 di daerah bersuhu dingin seperti Dieng menunjukkan kondisi yang baik.
Senada diungkapkan oleh Andi Tauji, Product License and Certification PT Hino Motor Manufacturing Indonesia.
"Sampai saat ini belum ada pengaduan atau keluhan dari konsumen terkait penggunaan B30," tukas Andi Tauji.
Baca Juga: Kota Otomotif China Terpapar Coronavirus, Ini Prediksi Penjualan Mobilnya
Adapun Abdul Rochim, Sekretaris Gabungan Kepala Kompartemen Teknik Lingkungan dan GAIKINDOO menyatakan, "Belum ada laporan yang diterima APM mengenai problem filter blocking itu."