Hyundai Mendorong Pemerintah Indonesia Pelihara Ekosistem KBL

Rabu, 29 Januari 2020 | 10:00 WIB
Hyundai Mendorong Pemerintah Indonesia Pelihara Ekosistem KBL
Hyundai Ioniq EV dipamerkan di Brussels, Belgia pada Januari 2018 [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbincang soal Kendaraan Bermotor Listrik atau KBL, Indonesia terus mempersiapkan langkah-langkah kelangsungan ekosistemnya. Termasuk suplai daya tenaga terbarukan berupa aliran listrik, dan terpenting adalah wahana transportasinya sendiri. Berbagai pihak ikut digandeng, mulai instansi nasional hingga luar negeri, untuk menuju era non-emisi.

Berbincang soal dukungan perusahaan otomotif asing, Hyundai asal Korea Selatan tercatat sebagai salah satu di antaranya. Dikutip dari kantor berita Antara, Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) menyatakan bahwa Hyundai menyiapkan modal senilai 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 28 triliun untuk mendirikan pabrik KBL berupa mobil listrik yang akan dirakit secara lokal di Jawa Barat.

Peluncuran Grabcar Elektrik dengan wahana Hyundai Ioniq EV di Bandara Soekarno - Hatta (27/1/2020) yang dihadiri Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi [ANTARA Foto].
Peluncuran Grabcar Elektrik dengan wahana Hyundai Ioniq EV di Bandara Soekarno - Hatta (27/1/2020) yang dihadiri Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi [ANTARA Foto].

Detailnya, Bahlil Lahadalia pada Senin (27/1/2020) menyebutkan, "Investasi akan masuk dua tahap. Pertama 1,5 miliar dolar AS (atau setara Rp 21 triliun) untuk membangun pabrik, sementara sisa sebesar 500 juta dolar AS (sekira Rp 7 triliun) akan digunakan untuk membangun jaringan dealer."

Adapun projek konstruksi pabrik Hyundai direncanakan akan mulai dikerjakan pada 2020, sementara produksi KBL berupa mobil listrik lokal akan dimulai Hyundai tahun depan.

Baca Juga: Wabah Coronavirus, Honda Berniat Mengungsikan Staf

Sung Jong Ha, President Director of Hyundai Motors Indonesia menyambut upaya kerja sama ini, dan memastikan bahwa Hyundai akan memberikan dukungan terkait upaya pemerintah Indonesia atas pertumbuhan mobil listrik.

"Hyundai akan mendorong visi pemerintah Indonesia meningkatkan dan memelihara industri mobil bertenaga listrik," demikian disebutkan Sung Jong Ha.

"Hal ini sejalan dengan intensif pemerintah Indonesia atas kendaraan listrik yang baru dimulai, dan kami menjalankan kegiatan demi lingkungan yang lebih baik melalui kendaraan ramah lingkungan," tandasnya.

Di sisi lain, Hyundai juga telah menunjukkan itikad kerja sama sektor KBL lewat kemitraan bersama Grab Indonesia dengan meluncurkan GrabCar Elektrik. Sebanyak 20 unit mobil listrik murni Hyundai Ioniq siap beroperasi di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, mulai Senin lalu (27/1/2020).

Adapun spesifikasi Hyundai Ioniq tipe ini adalah bertenaga listrik murni atau Electric Vehicle (EV). Berbaterai kapasitas 38,3 kWh dan bisa diisi ulang dengan pengisi daya cepat atau fast charging. Dalam kondisi penuh, mampu melahap jarak sejauh 373 km.

Baca Juga: Kota Otomotif China Terpapar Coronavirus, Ini Prediksi Penjualan Mobilnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI