Suara.com - Berbagai kabar seru terjadi sepanjang hari kemarin, mulai pagi hingga malam tadi dan mengalir di kanal otomotif Suara.com. Termasuk wabah Coronavirus yang melumpuhkan sektor produksi kendaraan bermotor di dunia. Pasalnya, banyak brand Eropa serta Asia menggarap barang jualannya di Wuhan, kota yang menjadi pusat penyebaran si virus penyerang saluran pernapasan.
China sebagai pasar otomotif terbesar di dunia diprediksi bakal mengalami penurunan penjualan untuk 2020. Di antara faktor penyebabnya, disebutkan bahwa Coronavirus ikut andil memacetkan penjualan kendaraan serta memutus lini produksi beberapa saat lamanya.
Kemudian, ada sayembara unik untuk melepaskan ban sepeda motor bekas. Sekilas terlihat mudah, namun menempel atau dikalungkan di manakah benda ini sehingga menghadirkan faktor kesulitan tersendiri? Simak langsung di artikel berikut.
Selain itu, ada kisah soal sebuah mobil yang "melawan takdir". Lewat proses modifikasi, hasil akhir memupuskan citra asalnya, meski tidak mengurangi kesan macho. Begitulah kondisinya, sehingga disebut melawan unsur keren pada tampilan aslinya.
Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Obituari Kobe Bryant, Dampak Coronavirus
Inilah lima (5) berita paling hits dari kanal otomotif Suara.com yang ditayangkan mulai pagi kemarin hingga malam tadi. Selamat membaca.
1. Mendarat di Indonesia, Mazda CX-30 Dibanderol Mulai Rp 470 Juta
PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Selasa (28/1/2020), resmi meluncurkan Mazda CX-30 di Indonesia. Sebuah produk kategori compact Sport Utility Vehicle (SUV) yang pertama kali diperkenalkan lewat Geneva Motor Show 2019. Tertera sebagai banderol, mulai Rp 478,8 sampai Rp 522,8.
Ricky Thio, Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia menjelaskan bahwa Mazda CX-30 dibuat untuk menunjang gaya hidup dan mobilitas konsumen. Sebuah produk yang menggabungkan proporsi desain tegas dengan tampilan elegan berbahasa desain "KODO" khas Mazda.
Baca Juga: Dampak Coronavirus, Pabrikan Otomotif Batasi Aktivitas Karyawan
2. Ini Dia, Sayembara Uji Nyali Lepaskan Ban Sepeda Motor
Sebuah sayembara digelar oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tengah. Sekilas tampak mudah, karena peserta hanya diminta melepaskan ban sepeda motor saja. Namun di mana posisinya, ini yang bikin keder atau uji nyali.
Dan bila ditilik lebih jauh, apakah sayembara ini mengandung unsur dunia otomotif atau tidak, jawabannya tergantung dari sudut pandang mana. Namun yang jelas, mengingat "barang yang dipertaruhkan" adalah ban sepeda motor, maka langsung tidak langsung, benda ini tadinya pasti menempel di sebuah kendaraan. Sekaligus si pembuangnya sangat bisa jadi pemilik motor atau yang dimintai tolong membuang dari pemilik sebuah motor.
3. Suzuki Jimny Melawan Takdir, Berevolusi Jadi Mobil Pikap
Suara.com - Sambutan hangaT Suzuki Jimny di Tanah Air memang luar biasa.
Bagaimana tidak, Suzuki Jimny peminatnya luar biasa banyak dan antrian inden-pun mengular cukup panjang.
4. Kota Otomotif China Terpapar Coronavirus, Ini Prediksi Penjualan Mobilnya
Menurut proyeksi China Association of Automobile Manufacturers (CAAM), penjualan mobil China kemungkinan akan turun dua persen pada 2020, sementara World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi negeri itu akan melambat menjadi 5,9 persen, dan hambatan bisnis jangka pendek dikhawatirkan meningkat sehubungan terjangkitnya wabah Coronavirus di Wuhan, Provinsi Hubei, demikian dikutip dari Nasdaq.com.
Khusus untuk sektor otomotif, munculnya Coronavirus di sekitar Hari Raya Imlek atau Sinchia (25/1/2020) menjadi catatan tersendiri mengingat Wuhan disebut-sebut sebagai kota otomotif China. Dalam artian, di kota inilah banyak bermarkas para produsen mobil merek asing. Antara lain PSA Group, General Motors, Ford Motor Company, Fiat Chrysler, Honda, serta aliansi Nissan dan Renault.
5. Ternyata, Bos Bugatti Lebih Pilih Merek Lain buat Mobil Harian!
Bugatti dikenal sebagai produsen mobil berperforma tinggi. Sehingga tidak heran bila banyak pencinta otomotif memimpikan untuk memiliki satu unit produksinya. Atau lebih, sehingga bisa digunakan sebagai tunggangan harian!
Namun, hal berbeda justru ditunjukkan oleh bos pabrikan mobil berperforma super itu. Stephan Winkelmann, pimpinan Bugatti justru lebih memilih merek lain untuk kegiatan berkendara sehari-hari.