Suara.com - Menurut proyeksi China Association of Automobile Manufacturers (CAAM), penjualan mobil China kemungkinan akan turun dua persen pada 2020, sementara World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi negeri itu akan melambat menjadi 5,9 persen, dan hambatan bisnis jangka pendek dikhawatirkan meningkat sehubungan terjangkitnya wabah Coronavirus di Wuhan, Provinsi Hubei, demikian dikutip dari Nasdaq.com.
Khusus untuk sektor otomotif, munculnya Coronavirus di sekitar Hari Raya Imlek atau Sinchia (25/1/2020) menjadi catatan tersendiri mengingat Wuhan disebut-sebut sebagai kota otomotif China. Dalam artian, di kota inilah banyak bermarkas para produsen mobil merek asing. Antara lain PSA Group, General Motors, Ford Motor Company, Fiat Chrysler, Honda, serta aliansi Nissan dan Renault.
Dengan populasi mencapai 11 juta orang, Wuhan yang diidentifikasi sebagai pusat penyebaran wabah Coronavirus mematikan adalah pusat bisnis berbagai perusahaan global. Presiden China, Xi Jinping memberikan peringatan bahwa penyebaran Coronavirus meningatkan krisis kesehatan. Antisipasinya, pemerintah setempat memberlakukan lockdown atau warga kota diisolasi dari kegiatan keluar dan masuk kota.
Para produsen otomotif menanggapi seruan ini dengan membatasi perjalanan bisnis keluar-masuk China. Disebutkan bahwa PSA Group asal Prancis yang memproduksi mobil-mobil brand Peugeot dan Citroen bersiap memulangkan karyawan asing atau staf ekspatriat dan keluarga mereka dari Wuhan.
Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Obituari Kobe Bryant, Dampak Coronavirus
Perusahaan itu tengah mempertimbangkan opsi evakuasi potensial bagi 38 karyawan asing dalam kerja sama penuh antara pemerintah setempat dan konsulat jenderal Prancis. Sementara bagi mitra PSA Group di China, Dongfeng Motor Corporation diharapkan mengurus karyawan perusahaan patungan mereka, Peugeot-Citroen Automobile yang bermukim di lokasi terpapar Coronavirus.
Lantas pabrik otomotif asal Prancis lainnya, Renault yang memproduksi mobil kategori SUV andalan mereka, Kadjar dan Koleos di Wuhan, dengan kapasitas tahunan 300 ribu unit mobil dan memiliki 2 ribu karyawan juga ditutup sementara. Perlakuan serupa berlaku pada pegawai Honda.
Sedangkan General Motors yang bermitra SAIC Motor dan memproduksi mobil dengan brand Cadillac, Buick serta Chevrolet untuk produk passenger car serta komersial memiliki pegawai hingga 6 ribu orang. Kebijakannya juga senada, membatasi semua perjalanan bisnis ke China dan meminta karyawan untuk mengambil tindakan perlindungan seperti disarankan departemen kesehatan setempat.
Demikian pula kebijakan Fiat Chrysler, yang melarang perjalanan perusahaan bagi stafnya ke 11 kota di China. Sedangkan Ford yang memiliki pabrik di Chongqing, berdekatan dengan Provinsi Hubei, juga melakukan penghentian aktivitas hingga wabah Coronavirus mereda.
Baca Juga: Virus Corona Wuhan Merebak, Pabrikan Otomotif Lumpuh Total