Viral Tempat Parkir Khusus Muslim di Sumut, Warganet Heboh

Minggu, 26 Januari 2020 | 18:53 WIB
Viral Tempat Parkir Khusus Muslim di Sumut, Warganet Heboh
Rambu parkir yang viral di media sosial. (Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengguna media sosial Facebook tengah diramaikan dengan unggahan tentang adanya tempat parkir yang disebutkan ada di Sumatera Utara (Sumut).

Dalam unggahan tersebut, lokasi tempat parkir tersebut tepatnya disebutkan berlokasi di Batu Bara, Sumut.

Yang bikin heboh, masih dalam unggahan tersebut, terlihat seorang pria yang berdiri di depan sebuah papan pengumuman tempat parkir.

Di papan tersebut terdapat tulisan yang menyebutkan bahwa lokasi parkir itu merupakan lokasi parkir yang dikhususkan untuk pemeluk agama tertentu.

Baca Juga: Muatan Mobil Ini Bikin Salah Fokus, Bentuknya Dianggap Mirip Pokemon

Postingan tersebut disertai tulisan bernada sarkas yang kurang lebih menyatakan ketidak setujuan si pengunggah terhadap adanya rambu-rambu parkir tersebut.

Rambu parkir yang viral di media sosial. (Facebook)
Rambu parkir yang viral di media sosial. (Facebook)

*klik pada foto untuk menuju unggahan terkait.

"Bapak, Ibu dan saudara-saudaraku. Sudahkah kendaraanmu dibaptis? Maaf, tidak boleh parkir di tempat ini. Untuk tempat ibadah kepercayaan lain di mana pun berada, ide ini sebaiknya dicontoh." tulis si pengungah dengan nada sarkas.

Tak ayal, tulisan ini pun mengundang warganet untuk bersuara. Banyak yang menyayangkan adanya informasi pengkhususan lokasi parkir yang termuat dalam unggahan tersebut.

Meski belum dikonfirmasi kebenarannya, namun hal itu juga memicu perdebatan warganet, seperti pada beberapa komentar berikut ini.

Baca Juga: Baru Mau Dirilis dan Belum Dijual, Ban Mobil Sport Mewah Ini Malah Dicuri

"Toleransinya mana" ujar Risman Rifai.

"Bahkan kendaraan pun harus punya agama" celetuk Vivi Veronika.

"Hoax, hati-hati ada undang2 IT," sanggah Romy Ardhy.

"Wajarlah kalau itu parkir masjid, tapi tidak etis," tambah Fauzan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI