Evakuasi Mobil Banjir, Putuskan Sumber Listrik Sebelum Digendong

Rabu, 22 Januari 2020 | 09:00 WIB
Evakuasi Mobil Banjir, Putuskan Sumber Listrik Sebelum Digendong
Ilustrasi banjir [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat terjadi banjir Jakarta 2020, permintaan mobil derek atau towing, dan mobil gendong atau car carrier meningkat tajam. Pasalnya, para pemilik kendaraan tak ingin tunggangan kesayangannya terendam. Langkah yang dirasa tepat adalah mengungsikannya ke tempat yang lebih tinggi dengan bantuan mobil derek. Atau menuju ke bengkel rujukan.

Padahal, meski berlabel "evakuasi" atau tindak penyelamatan, perlakuan yang diberikan tidaklah harus dijemput di saat genangan atau muka air banjir tengah mencapai ketinggian maksimum. Pasalnya, kondisi ini juga membahayakan calon penyelamat atau si mobil pengevakuasi. Ruas jalan yang tergenang tidak diketahui medan atau kondisi di bagian bawahnya, termasuk bagian mana saja yang memiliki ceruk atau cekungan, sehingga berpotensi menjebak ban car carrier atau kendaraan penggendong.

Hal terpenting dilakukan adalah memutuskan semua sirkuit atau hubungan yang mengandung arus listrik dari mobil, serta memposisikan roda-roda pada posisi tertentu sehingga begitu mobil derek datang, langkah evakuasi bisa segera dilangsungkan.

Kemudian tindakan lainnya adalah tidak terpancing atau tertarik ingin melakukan starter atas mobil yang terendam air atau mengalami banjir. Bila dilakukan, bakal berbuntut hubungan arus pendek atau korsleting yang membahayakan keberlangsungan kinerja mobil di masa mendatang.

Baca Juga: Berlaga di Reli Dakar 2020, Fernando Alonso Beroleh Sambutan

Berikut adalah beberapa tautan untuk memposisikan mobil terendam banjir agar segera siap dievakuasi ketika ketinggian air sudah memungkinkan bagi para petugas mobil derek untuk bekerja.

1. Evakuasi Mobil Korban Banjir: Ajukan Klaim, Tunggu Kondisi Kondusif

Sejumlah kendaraan dan akses jalan hancur pasca banjir yang merendam kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). [ANTARA FOTO/Risky Andrianto]
Sejumlah kendaraan dan akses jalan hancur pasca banjir yang merendam kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). [ANTARA FOTO/Risky Andrianto]

Banjir Jakarta 2020 disebutkan telah mulai surut. Sementara saat kejadian bertepatan dengan New Year's Day atau tahun baru (1/1/2020) tentu kondisi air sedang tinggi-tingginya. Bagi para pemegang polis asuransi kendaraan bermotor, terutama mobil, yang dilengkapi dengan perluasan jaminan atas bencana alam, bisa melaporkan klaim.

Dan bagi masyarakat yang sudah mengasuransikan mobilnya dengan perlindungan asuransi mobil Garda Oto, bisa melaporkan klaim melalui Garda Mobile Otocare. Tersedia layanan darurat 24 jam Garda Siaga yang bisa didapatkan secara gratis oleh seluruh pelanggan Garda Oto.

Baca selengkapnya

Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Kisah Seram Motoran Alitt, Laka Lantas Momota

2. Waspadai, Jangan Coba-coba Starter Mobil Terendam Banjir

Tindakan melakukan starter mobil atau kontak menyalakan mesin kendaraan. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Tindakan melakukan starter mobil atau kontak menyalakan mesin kendaraan. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].

Bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, termasuk banjir Jakarta 2020 berdampak di pelbagai sendi kehidupan. Di sektor otomotif adalah kerugian mobil terhanyut air bah serta terendam banjir.

Pantangan utama yang tidak boleh dilanggar setelah mobil terendam banjir adalah menghidupkan mesin mobil atau melakukan starter dalam kondisi masih basah.

Baca selengkapnya

3. Cegah Kerugian Lebih Besar, Ini Tips Tangani Mobil Terkena Banjir

Evakuasi mobil banjir yang dilakukan oleh Garda Siaga [Dok Asuransi Astra].
Evakuasi mobil banjir yang dilakukan oleh Garda Siaga [Dok Asuransi Astra].

Usai banjir Jakarta 2020, pemandangan mobil derek, towing, serta gendong  atau car carrier lalu-lalang turut mengisi lalu lintas Ibu Kota dan sekitarnya. "Pasien" yang diangkut tak lain adalah mobil-mobil yang dievakuasi akibat air bah.

Disebutkan oleh Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah Tanah Air. Hal ini juga berarti bahwa para pengguna kendaraan mesti waspada selagi melintas di jalan raya. Termasuk bila menemui genangan yang terlihat biasa saja--dalam artian rasanya bisa dilewati cukup mudah, tanpa potensi hanyut terbawa arus atau tenggelam.

Baca selengkapnya

4. Masih Rawan Banjir, Hindari Kondisi Hydrolocking

Ilustrasi sebuah mobil melewati jalanan yang dibanjiri air (Shutterstock).
Ilustrasi sebuah mobil melewati jalanan yang dibanjiri air (Shutterstock).

Selain video yang memperlihatkan kondisi beberapa mobil terbawa arus banjir Jakarta 2020, tampak pula "pemandangan" sebaliknya. Tunggangan melaju mengarungi air bah. Keren, namun membuat miris.

Bayangkan bila akhirnya laju mobil terhenti karena kompartemen mesin terperangkap air. Dikenal dengan nama "engine water hammer" atau hydrolocking, pengertiannya adalah kondisi mesin mobil mati mendadak atau mogok, karena masuknya air ke dalam ruang bakar melalui air intake.

Baca selengkapnya

5. Tangani Mobil Banjir, Serahkan ke Pakarnya. Ini Pertolongan Pertama

Ilustrasi banjir [Shutterstock].
Ilustrasi banjir [Shutterstock].

Potret banjir Jakarta 2020 serta berbagai daerah terdampak sungguh memprihatikan. Seperti terjadinya pengungsian, yang saat ini tembus 30 ribu jiwa, atau tepatnya 31.232 warga Ibu Kota, berdasarkan data Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohammad Ridwan.

Sementara itu, video tentang mobil dan sepeda motor terbawa arus banjir juga menjadi bagian dari musibah air bah tadi. Tidak sedikit dari anggota masyarakat yang kendaraannya mengalami kondisi terendam atau dikepung banjir.

Baca selengkapnya

6. 5 Tips Hadapi Banjir. Nomor 2 Penting: Pantang Nyalakan Lampu Hazard

Ilustrasi hujan [Shutterstock].
Ilustrasi hujan [Shutterstock].

Potret Ibu Kota Jakarta serta beberapa kota besar di Tanah Air saat menjelang akhir tahun adalah kondisi hujan. Tak sebatas menimbulkan kemacetan, bahaya banjirpun mengancam.

Langkah preventif yang hendaknya tak boleh diabaikan oleh pemilik mobil adalah lebih rajin mengecek kondisi tunggangan kesayangan. Utamanya kondisi rem terjaga pakem, bekas siraman air hujan segera dibersihkan, dan menjaga kelistrikan mobil agar aman dari kemungkinan terjadinya arus pendek atau korsleting.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI