"Jika penamaan itu ditempatkan pada hal yang tidak terkorelasi budaya, sebaiknya dihindari agar ke depannya tidak membuat salah kaprah dan tergerusnya kesucian agama dan budaya setempat (Bali),"ujar Iwan Pranajaya.
Sementara Bagus, seorang warga Denpasar menambahkan, "Motor merk Veda jelas nggak etis dan nggak relevan. Veda jelas kata yang merujuk pada kitab suci agama Hindu. Ini harus diprotes melalui lembaga resmi," tandasnya pada Rabu (15/1/2020).
Menanggapi polemik soal penamaan motor listrik Veda, Andri Wijaya, Operational Manager Electric Vehicle Indonesia (Elvindo) menyampaikan bahwa pihaknya tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Elvindo Veda pun belum meluncur dan belum ditetapkan jadi nama resmi.
"Untuk Veda memang belum kami launch dan belum menjadi nama resmi, dan sudah kami take out juga, agar tidak menjadi polemik di masyarakat," kata Andri Wijaya seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/1/2020).
Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: BLACKPINK Viral, Kasihan Pemotor Dikejar-kejar
Ia menambahkan, Elvindo sebenarnya memiliki niat baik yaitu ingin memperkenalkan budaya Indonesia ke masyarakat luas. Secara tersirat ia tak menampik kemungkinan untuk mengubah nama agar tidak ada konflik.
"Elvindo sebenarnya memiliki niat baik, ingin memperkenalkan budaya Indonesia ke masyarakat, namun bila ada pihak-pihak yang kurang berkenan, Elvindo pastinya akan menerima masukan-masukan itu," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, motor listrik kini tengah menjamur di Indonesia, banyak wajah-wajah baru yang turut meramaikannya. Salah satu pendatang anyar di pasar otomotif nasional, yaitu PT Indo Jaya Motor Electric dengan brand bernama Elvindo itu.
Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Fernando Alonso Reli Dakar, Tips Motoran Hujan