Suara.com - Mengganti angka kilometer menjadi lebih rendah atau angka lebih kecil sudah menjadi rahasia umum pedagang mobil bekas yang "nakal". Hal ini sengaja dilakukan agar mobil bekas cepat laku karena calon pembeli selalu tergiur dengan usia mobil yang masih muda.
Pada mobil lawas, odometer mobil memang masih serba mekanik dan bisa dibongkar lalu angkanya diputar, sementara versi kini semuanya serba komputerisasi.
Namun jangan salah, mengutip mobil88, kini aksi nakal tadi juga ikut-ikutan canggih. Jasa ubah kilometer di odometer semacam ini bahkan ditawarkan secara umum.
Di dunia maya, jasa versi canggih itu dimulai dari Rp 500 ribu, bahkan ada pula yang berjualan peralatan pengubah angka odometer ini di sebuah situs e-commerce dengan harga Rp 6 jutaan.
Baca Juga: Berlaga di Reli Dakar 2020, Fernando Alonso Beroleh Sambutan
"Hanya dua menit, namun tergantung software yang saya punya. Kalau tak ada, harganya bisa beda," kata seorang pelaku.
Lalu kenapa kilometer harus dicek saat beli mobil bekas alias mobkas?
Alasannya, karena kilometer yang palsu sama saja mengacaukan jadwal servis mobil itu.
Untuk urusan perawatan rutin saja, pasti sudah salah, seperti penggantian oli mesin, filter-filter, dan transmisi. Terlebih kilometer diatur lebih kecil lagi sampai-sampai kita tidak tahu bahwa komponen-komponen berusia lama yang terpasang sudah tidak layak pakai, seperti kaki-kaki, bahkan kelistrikan dan sensor-sensor.
Fatalnya, mobil bisa rusak di tengah jalan, atau bahkan menimbulkan kecelakaan jika ada komponen penting yang tidak diganti.
Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Kisah Seram Motoran Alitt, Laka Lantas Momota
Oleh karena itu sebelum membeli mobil bekas atau mobkas, disarankan untuk datang ke dealer yang terpercaya. Karena penjualan yang telah memiliki reputasi bagus biasanya tidak mungkin menipu pelanggan.