Suara.com - Dugaan penyalahgunaan kekuasaan yang menimpa mantan bos Nissan, Carlos Ghosn sepertinya bakal membuat aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi pecah.
Pasalnya baru-baru ini, para eksekutif senior Nissan dikabarkan tengah mempercepat rencana perpisahan dengan mitra aliansinya, Renault.
Financial Times menyebutkan bahwa Nissan berencana melakukan pemisahan total pasca perubahan baru di dewan perusahaan. Selain itu, kaburnya Carlos Ghosn dari Jepang membuat tekad perusahaan semakin kuat.
"Kami tidak bisa bertahan hidup jika kami tidak bergerak cepat sekarang," ujar Jean-Dominique Senard, President Renault-Nissan dalam sebuah wawancara, seperti dilansir dari Carscoops.
Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Evakuasi Banjir, Vanessa Angel Pakai Seatbelt
Sejauh ini memang belum ada keterangan resmi terkait rencana Nissan memisahkan diri dari aliansi. Sebab, seperti diketahui Renault adalah pemegang saham terbesar Nissan dan mereka telah berupaya memperbaiki kemitraan.
Sumber lain menambahkan, bahwa Makoto Uchida, CEO Nissan yang baru diangkat telah menyepakati kerja sama untuk meluncurkan projek-projek bersama. Namun Makoto Uchida dikabarkan gagal membangun kembali kepercayaan terhadap aliansi.
Sementara itu, para eksekutif Jepang dikatakan sedang mencari tahu apa yang didapat Nissan dari aliansi. Apa yang diperlukan untuk menyediakan teknik dan manufaktur secara mandiri.
Baca Juga: Kaleidoskop 2019: 12 Tokoh Keren di Pentas Otomotif