Mantan Bos Nissan Isyaratkan Campur Tangan Presiden Prancis di Kasusnya

Selasa, 14 Januari 2020 | 10:10 WIB
Mantan Bos Nissan Isyaratkan Campur Tangan Presiden Prancis di Kasusnya
Carlos Ghosn. Diabadikan saat masih menjabat sebagai bos Nissan [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn memberi sinyal adanya campur tangan Presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk memperburuk hubungan antara Renault dan Nissan, serta pemecatan dirinya.

Lelaki berpaspor Prancis asal Lebanon dan kelahiran Brasil itu mengatakan bahwa eksekutif Nissan dan pejabat Jepang dikejutkan oleh keputusan pemerintah Prancis untuk mendongkrak hak suaranya di Renault pada 2015 silam.

"Ini meninggalkan kepahitan besar. Tak hanya dengan manajemen Nissan, tetapi pemerintah Jepang, dan di sinilah masalahnya dimulai," kata Carlos Ghosn kepada wartawan, meskipun ia tidak menyebut nama Emmanuel Macron.

Mobil listrik Nissan Leaf dipamerkan di Brussels, Belgia pada 18 Januari 2019. [Shutterstock]
Mobil listrik Nissan Leaf dipamerkan di Brussels, Belgia pada 18 Januari 2019. Sebagai ilustrasi produk Nissan [Shutterstock]

Pada April 2015, saat masih menjabat sebagai Menteri Ekonomi, Emmanuel Macron memerintahkan kenaikan kepemilikan negara dalam perusahaan otomotif Renault. Hal ini dirancang untuk mengamankan hak suara ganda.

Baca Juga: Berlaga di Reli Dakar 2020, Fernando Alonso Beroleh Sambutan

Strategi ini memungkinkan Prancis untuk memblokir suara minoritas di Renault, dan selanjutnya berusaha mengendalikan Nissan melalui 43,4 persen sahamnya di perusahaan Jepang.

Dalam pertarungan dewan selama delapan bulan berikutnya, antara kementerian Emmanuel Macron dan pengganti Carlos Ghosn di Nissan, yaitu Hiroto Saikawa, Carlos Ghosn melihat sinyal kejatuhan produsen otomotif Jepang ini.

Lelaki berusia 65 tahun itu ini terhitung sebagai buronan Kejaksaan Tokyo, setelah melarikan diri dari Jepang di tengah menanti persidangan atas tuduhan penyalahgunaan dana perusahaan, yang semuanya ia bantah.

Saat ini, Carlos Ghosn sukses berada di negara leluhurnya, Lebanon dan telah menggelar konferensi pers, ditambah wawancara eksklusif dengan BBC News. Itulah pertama kalinya ia bertatap dan bicara langsung kepada media internasional sejak ditangkap November 2018 di Tokyo, Jepang.

"Mulai ada semacam pembangkangan dari rekan-rekan Jepang kami, tidak hanya tentang aliansi tetapi tentang saya," demikian ungkap Carlos Ghosn seperti dikutip dari Japan Times, menyoal kasus yang dituduhkan padanya dan tengah disidangkan.

Baca Juga: Alitt Susanto Cerita Pengalaman Aneh saat Naik Motor, Bikin Merinding

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI