Dari CES 2020: Mobil Swakemudi Ternyata Rawan Terhadap Peretasan

Senin, 13 Januari 2020 | 15:00 WIB
Dari CES 2020: Mobil Swakemudi Ternyata Rawan Terhadap Peretasan
Ilustrasi mobil swakemudi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah perusahaan cybersecurity asal Israel, GuardKnox mengungkapkan adanya ancaman siber dalam simulasi mengemudi Formula One (F1) dalam pentas Consumer Electronics Show (CES) 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat.

Moshe Shlisel, Kepala Eksekutif GuardKnox menyatakan pihaknya berusaha meretas simulasi saat berada dalam mode swakemudi. Hasilnya, pengemudi kehilangan kontrol terhadap tunggangannya.

Mobil swakemudi Google, Waymo. [AFP]
Mobil swakemudi Google, Waymo. [AFP]

Dari simulasi itu, mantan anggota Council for Automobile Cybersecurity, Henry Bzeih saat berbicara di CES 2020 menjelaskan bahwa mobil dengan sistem komputer, sensor, dan teknologi seluler bisa dimanfaatkan peretas untuk mensabotase sistem atau bahkan mengambil alih kontrol kemudi.

"Konektivitas adalah alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Saat ini, semua elemen harus dirancang dengan mempertimbangkan keamanan siber," kata Henry Bzeih, seperti dikutip dari AFP.

Baca Juga: Obituari Neil Peart: Ghost Rider Itu Telah Berpulang

Henry Bzeih menambahkan, keamanan siber telah menjadi bagian integral dari rekayasa kendaraan sebagai bagian dari upaya keselamatan kecelakaan. Dan, peluang serangan siber meningkat seiring dengan tren swakemudi.

Sebagai catatan, tahun lalu di Chicago terjadi kasus puluhan mobil mewah dicuri dengan meretas aplikasi Car2Go milik Daimler. Lantas lima tahun silam, sebuah penelitian keamanan siber memberikan hasil bahwa kendali Jeep Cherokee bisa diretas dari jarak jauh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI