Suara.com - Carlos Ghosn, mantan pimpinan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi yang sukses mengentaskan Nissan dari kebangkrutan lebih dari 20 tahun lalu, berhasil melarikan diri dari Jepang. Pada saat ini, proses peradilan atas tuduhan mengecilkan jumlah pendapatan dalam laporan keuangan, serta mengalihkan kerugian perusahaan pribadi kepada Nissan yang dituduhkan kepadanya tengah memasuki jeda.
Berdarah Lebanon, lahir di Brasil, dan mengantongi paspor Prancis, sekarang Carlos Ghosn telah berada di Lebanon dan bisa bertemu dengan seluruh anggota keluarganya. Suatu hal "mewah" yang tidak ia jumpai selama ditahan di Jepang sejak akhir 2018. Jurnalis BBC News, John Simpson berhasil melakukan wawancara eksklusif.
Dikutip dari wawancara BBC News, Carlos Ghosn berhasil melarikan diri dari Jepang secara dramatis. Menggunakan pesawat pribadi dan disebutkan bersembunyi di sebuah kotak instrumen musik dan film--yang banyak dijumpai bila tengah berlangsung konser atau di studio rekaman.
Saat ditanya oleh John Simpson, pelarian dalam boks ini pasti sebuah pengalaman yang tidak mengenakkan, Carlos Ghosn menjawab secara diplomatis.
Baca Juga: Hobi Otomotif Sejak Kecil, Ternyata ini Mobil Impian Chand Kelvin
"Wah tidak tahu, lebih baik saya tanyakan terlebih dahulu kepada yang pernah mengalami. Anda sendiri, bagaimana coba bila harus berada dalam sebuah kotak?" tukasnya balik bertanya kepada jurnalis senior asal Britania Raya itu.
Disinggung perkara kekurangan oksigen serta kepala jungkir balik dalam kotak, Carlos Ghosn tidak membahas lebih lanjut, namun menyebutkan, "Saya berani mengambil risiko."
Lantas keberadaan pabrik Nissan yang berada di Sunderland, Midlands, Britania Raya juga menjadi topik pembahasan dalam wawancara eksklusif ini.
Disebutkan bahwa Nissan mendapatkan tawaran manis dari pemerintah Inggris, agar tidak hengkang dari Britania Raya berkait kebijakan Britain Exit atau Brexit--memisahkan diri dari ekonomi Uni Eropa (EU).
"Saya kira tidak ada pembicaraan tentang nominal saat Nissan diharapkan tetap tinggal setelah Brexit," tukas Carlos Ghosn. Dan setelah dilanjutkan dengan paparan John Simpson, "Namun pemerintah Inggris berupaya agar Nissan tidak angkat kaki?" ia membenarkan.
Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Pemeran Juara F1 Galang Dana, Trump Koleksi Mobil
"Bila Nissan kehilangan kemampuan berkompetisinya di pasar otomotif Eropa (sehubungan keputusan Brexit), maka akan menjadi masalah," kata Carlos Ghosn.
Saat ditanya John Simpson apakah Carlos Ghosn berbahagia? Ia memberikan jawaban, "Tidak yakin apakah saya bahagia, namun sangat jelas bahwa saya adalah seseorang yang lebih berbahagia dibandingkan setahun lalu.
Sebelumnya, pada Rabu (8/1/2020) Carlos Ghosn menggelar jumpa pers di Beirut, ibu kota Lebanon, di mana ia menyatakan alasannya untuk meninggalkan Jepang meski kasusnya masih berjalan.
"Saya tidak mengingkari keadilan, namun melarikan diri dari ketidakadilan," tukasnya.