Selain menyebabkan korsleting pada aki, air juga akan menghalangi mesin untuk bekerja normal meskipun sudah dikeringkan. Bila Anda berencana memindahkannya ke tempat lain, sangat disarankan untuk mendorongnya saja.
3. Gunakan Batu untuk Mengganjal Mobil.
Banjir tak hanya membahayakan mesin, tetapi juga kampas rem. Ketika banjir, air akan membuat kampas rem memuai sehingga melekat pada roda. Hal ini sering kejadian pada mobil dengan rem tromol.
Oleh karena itu, jangan pernah menggunakan rem parkir untuk mempertahankan posisi mobil. Gunakan batu sebagai pengganjal. Lengkapi dengan memasukkan perseneling ke gigi 1 pada mobil manual atau posisi P pada mobil matic.
Baca Juga: 3 Mobil Bekas Pabrikan Eropa ini Pilihan Bagus untuk Diboyong
4. Cek Kondisi Oil dan Bahan Bakar.
Hal ini penting dilakukan. Meskipun banjir telah surut, sebaiknya hindari menyalakan mesin seketika itu juga. Cek terlebih dahulu kondisi oli serta bahan bakar. Ada kemungkinan bahwa oli serta bahan bakar tersebut tercampur air setelah banjir.
Disarankan untuk menguras air yang tercampur. Oli sebaiknya diganti dengan baru. Sedangkan bahan bakar, biasanya air mengumpul di bawah jadi perlu untuk dibuang airnya saja.
5. Bawa ke Dealer untuk Pengecekan Lebih Lanjut.
Mungkin mesin mobil sudah bisa berjalan dengan normal setelah terendam banjir. Namun ada baiknya untuk membawa mobil ke dealer resmi untuk melakukan cek lanjutan. Untuk mobil baru biasanya menggunakan ECU yang sangat sensitif terhadap air. Jika terendam banjir, kemungkinan ECU mobil mengalami kerusakan.
Baca Juga: Banjir Surut, Puluhan Mobil Bertumpukan di Pondok Gede