Para pengacara Ghosn juga telah meminta pengadilan untuk menolak semua dakwaan. Mereka menuding jaksa telah bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan para petinggi Nissan untuk mendepak Ghosn, demi mencegah pengambilalihan Nissan oleh Renault.
Ghosn, yang lahir di Brazil dan berdarah Libanon, memulai kariernya di produsen ban Michelin pada 1978. Pada 1996 ia pindah ke Renault dan berhasil mengangkat perusahaan dari keterpurukan.
Di produsen mobil Prancis tersebut ia mendapat julukannya sebagai Le Cost Killer, berkat program restrukturisasi yang banyak memakan korban.
Setelah Renault menjalin aliansi dengan Nissan pada 1999, Ghosn menggunakan pendekatan yang sama untuk membawa Nissan sebagai salah satu produsen mobil paling top di dunia.
Baca Juga: Kelanjutan Kasus Carlos Ghosn: Mantan Bos Nissan Bantah Selewengkan Dana
Keberhasilannya di Nissan menjadikan Ghosn bintang di Jepang. Ia kerap diliput oleh media dan bahkan kisah hidupnya diabadikan dalam komik.
Pada Oktober 2016 Ghosn membawa Mitsubishi ke dalam aliansi Renault - Nissan, setelah membeli 34 persen saham di perusahaan berlambang tiga berlian itu. [Reuters/CNBC/The Guardian]