Suara.com - Giacomo Agostini, yang akrab disapa sebagai Ago, tak pelak menjadi eyang kakung alias opa para rider MotoGP asal Italia. Beraksi sekian tahun menunggang kuda besi racikan MV Agusta, ia adalah legenda hidup Negeri Pizza. Dengan kesuksesan memboyong 15 gelar World Championship serta membukukan rekor kemenangan di 122 Grand Prix.
Lahir di Brescia, Italia, 16 Juni 1942, Opa Ago memenangi berbagai gelar di pentas roda dua. Tak sebatas racing di sirkuit permanen namun kejuaraan hill climb serta lintas alam paling seru, Tourist Trophy (TT) Isle of Man. Sebuah pulau kecil di lepas pantai Skotlandia yang menjadi tontonan seru warga Britania Raya dan dunia setiap tahun.
Awal Desember 2019, Opa Ago baru saja membuka museum pribadi, di kediamannya, Villa Vittoria, Bergamo, Italia. Dan dengan kesederhanaan, seperti dikutip dari Cycle World, Giacomo Agostini menyatakan, "Sejarah sepanjang hidup saya, kini dirangkum dalam satu ruangan."
Dan salah satu uraiannya yang bernas adalah soal cara merayakan kemenangan bila Giacomo Agostini memenangi balap.
Baca Juga: Kaleidoskop 2019: 5 Produk Elektrifikasi di Pentas Otomotif Nasional
"Kami merayakannya begitu seru, gila-gilaan ... karena si pebalap masih hidup! dan sebelum balapan dimulai, biasanya asya menghilang barang sejenak. Orang-orang mengira saya ingin konsentrasi sendiri. Padahal bukan begitu: saya ketakutan setengah mati!" ungkapnya sembari menyebutkan bahwa museum pribadi di Villa Vittoria itu sejatinya bukan ditujukan untuk umum, namun bila ada fans janjian ingin ke sana, pintu pun ia buka lebar-lebar.
Menyoal kondisi rider Italia di zaman now, Opa Ago menilai bahwa Valentino Rossi sudah tidak pantas berada di tim Yamaha. Menurutnya, produsen otomotif berlogo garpu tala itu seharusnya melakukan regenerasi.
Bahkan Opa Ago berandai-andai, jika menjadi bos Yamaha, ia akan segera mengganti pembalap berjuluk "The Doctor" ini dengan pebalap muda, Fabio Quartararo.
"Sebuah tim butuh para pebalap muda dan cepat. Betul, Yamaha masih memiliki Valentino, tapi kita tak tahu bagaimana masa depannya," ujar Giacomo Agostini seperti dikutip dari Marca.
Keputusan Opa Ago lebih memilih Fabio Quartararo sebenarnya bukan tanpa alasan. Pebalap muda itu berhasil meraih prestasi gemilang pada musim lalu. Bahkan torehan rider berusia 20 tahun itu bisa tampil lebih baik dari rider utama Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Baca Juga: Kaleidoskop 2019: 4 Pameran Otomotif Dalam Negeri Paling Seru
Kontrak "The Doctor" bersama Yamaha memang akan berakhir pada pengujung musim 2020. Namun hingga kini, belum ada kejelasan mengenai masa depan pebalap berkebangsaan Italia itu.