Suara.com - Jas hujan menjadi salah satu perlengkapan yang wajib dibawa sebagai langkah antisipasi memasuki musim penghujan. Namun beberapa anggapan menilai, penggunaan jas hujan jenis ponco sering mengakibatkan kecelakaan.
Menanggapi hal itu, distributor jas hujan Istana Payung, Johanes Paulus mengatakan, saat ini jas hujan ponco memang masih menjadi salah satu jas hujan favorit di Indonesia.
"Pengguna jas hujan ponco atau jas hujan kalong ini masih banyak. Sebetulnya jas hujan model ponco tidak berbahaya selama digunakan dengan benar," ujar Johanes Paulus, dalam keterangannya.
Ia menambahkan, banyaknya kejadian jas hujan model ponco yang tersangkut di motor adalah jas hujan ponco untuk dua pengendara atau biasa disebut 2 in 1, akan tetapi dipakai sendirian. Sehingga sisa panjangnya rentan tersangkut di ban motor.
Baca Juga: Kaleidoskop 2019: 5 Produk Elektrifikasi di Pentas Otomotif Nasional
Menurutnya, pengendara sepeda motor memilih jas hujan ponco karena sangat ringkas dan mudah dalam pemakaiannya. Umumnya jas hujan ini banyak digunakan untuk menutup barang bawaan di boncengan.
"Dulu model ini sempat dilarang, namun jenis yang dilarang itu adalah jenis jas hujan ponco untuk dua pengendara (2 in 1), namun dipakai untuk satu orang. Perlu diketahui, kelemahan jas hujan ini adalah tangan dan kaki yang tidak tercover sehingga tetap terkena air hujan," paparnya.
Johanes Paulus menjelaskan, selain jas hujan ponco, ada dua jenis jas hujan lain yang banyak dipilih para pengendara motor di Indonesia, yaitu jas hujan baju celana terpisah dan raincoat.
"Jas hujan setelan jadi pilihan karena selain aman dan terlindung dari hujan juga cipratan air dari kendaraan yang melintas, jas hujan ini juga nyaman digunakan sebagai pelindung dari terpaan angin," ungkap Johanes Paulus.
Jas hujan Masterain, misalnya, dibuat dengan bahan taslan yang memiliki beragam kelebihan, seperti tidak mudah kotor karena air tidak menempel dan mudah dikeringkan.
Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Modifikator Motor Presiden Bagi Kisah, Daftar Ekspor
"Jas hujan berbahan taslan ini memiliki efek seperti air di daun talas," jelasnya.