Suara.com - Para pelaku industri otomotif nasional, khususnya roda empat, optimistis bila pasar mobil 2020 akan lebih baik dibanding tahun 2019. Bahkan beberapa pemain besar memprediksi bila pasar roda empat akan tumbuh minimal 2 persen.
"Pasar tahun depan kami prediksi ada kenaikan kira-kira dua sampai tiga persen. Dominasi produk masih akan ditopang model seven seater," ujar Anton Jimmy Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM).
Keyakinan akan tumbuhnya pasar mobil Indonesia di 2020 juga disampaikan oleh Direktur Pemasaran roda empat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra.
Menurutnya, pasar kendaraan niaga kecil sudah membaik di tahun 2019. Harapannya ke depan (2020) akan diikuti oleh kendaraan penumpang.
Baca Juga: Pasar Mobil Turun, Daihatsu Belum Bisa Tentukan Nasib
"Menurut saya faktor utamanya pendorongnya adalah stimulus produk. Kami optimistis membaik di 2020," kata Donny.
Sedangkan Arviane D Bahar, PR Digital Manager & Marketing DFSK Indonesia mengatakan pasar tahun depan tidak akan jauh berbeda dengan tahun ini. Kemungkinan akan ada sedikit peningkatan asalkan tidak ada kejadian yang berdampak kepada daya beli masyarakat.
"Kami optimistis pasar otomotif Indonesia masih memberikan kontribusi yang positif," terang Arviane.
MPV Masih Kokoh Mendominasi
Berbeda dengan merek lain, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra justru menilai pasar otomotif akan stagnan di 2020.
Baca Juga: Toyota Yakin Pasar Mobil 2019 Masih Capai 1 Juta Unit
"Saya rasa masih stagnan. Modelnya juga masih di dominasi MPV," timpalnya.
Masih kokohnya dominasi MPV di 2020 juga diakui oleh DFSK, merek asal China yang rajin mengeluarkan mobil jenis SUV di Indonesia.
Ane mengatakan di 2020 market share terbesar masih di segmen MPV. Sedangkan segmen SUV masih stabil cenderung ada kenaikan walupun perlahan.
"Jadi akan banyak konsumen yang mulai beralih ke SUV karena secara harga kompetitif dan varian yang ditawarkan juga mulai affordable dan variatif," paparnya.
Sepanjang 2019, pasar mobil memang lesu. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan selama Januari - November, penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) mencapai 940.362 unit, turun 11,58 persen dari periode yang sama 2018.
Penjualan mobil di 2018 sendiri, di periode Januari - November menembus angka 1,06 juta unit. Penurunan penjualan di 2019 memang sudah diramalkan oleh industri.
Gaikindo di awal 2019 sempat yakin mampu menjual 1,1 juta unit mobil di Tanah Air. Tetapi pada pertengahan tahun, Gaikindo merevisi target menjadi hanya 1 juta unit.
Pemangkasan target itu, jelas Ketua 1 Gaikindo, Jongkie D Sugiharto, setelah penjualan mobil hingga Agustus lalu cuma menembus angka 660.286 unit. Bandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai 763.444 unit.
"Bulan lalu sudah dikoreksi menjadi 1 juta unit untuk tahun ini," kata Jongkie pada September lalu.
Penurunan penjualan mobil di Indonesia pada 2019 sendiri disebut sebagai akibat dari kondisi politik di sekitar pemilihan umum dan pemilihan presiden. Selain itu pelemahan ekonomi global yang merambat hingga dalam negeri juga disebut menekan penjualan mobil di Nusantara.