Kaleidoskop 2019: 6 Tokoh Otomotif Wafat, dari Eksekutif sampai Driver

Rabu, 25 Desember 2019 | 12:00 WIB
Kaleidoskop 2019: 6 Tokoh Otomotif Wafat, dari Eksekutif sampai Driver
Piala dan bunga sebagai ilustrasi tokoh-tokoh dunia otomotif. Meski tiada, namanya dikenang dan meninggalkan reputasi harum [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesuksesan di pentas otomotif juga diseling oleh tragedi. Tahun ini, beberapa tokoh otomotif berpulang. Termasuk salah satu putra bangsa.

Dalam menggelar balap, baik roda dua maupun roda empat termasuk single seater, badan otomotif terkait seperti Fédération Internationale de l'Automobile dan Fédération Internationale de Motocyclisme selalu membubuhkan kalimat "Motorsport is dangerous". Artinya, segala hal yang terjadi di trek atau lintasan memiliki konsekuensi.

Tahun ini, sejumlah tokoh otomotif balap maupun non balap berpulang. Beberapa kejadian terjadi saat sang atlet berlaga di trek balap, dan berujung dengan kejadian fatal, yaitu meninggal dunia.

Dari Tanah Air, berita duka datang dari Afridza Syach Munandar (2 November 2019) yang mengalami tabrakan di lintasan Sirkuit Sepang, Malaysia, saat terjun dalam balap Idemitsu Asia Talent Cup.

Baca Juga: 2019 : GM dan Datsun Angkat Kaki, Hyundai Ramaikan Pasar Otomotif Indonesia

Kemudian, ada Anthoine Hubert (31 Agustus 2019), driver Formula Two (F2) dari tim BWT Arden Team. Saat balapan berlangsung di sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia sekitar dua lap, ia mengalami kehilangan kendali atas tunggangan balapnya.

Tiga hari sebelumnya, Jessi Combs (27 Agustus 2019), perempuan pemegang rekor ekstrem: tercepat di dunia kategori jet darat supersonik mengalami nahas dan mengembuskan napas terakhir. Ia meninggal di lokasi pengetesan, Gurun Alvord, Amerika Serikat, saat bersiap hendak memecahkan rekor atas namanya sendiri.

Sementara itu, dari jajaran eksekutif otomotif legendaris Amerika Serikat, Lido Anthony "Lee" Iacocca wafat pada 2 Juli 2019. Mungkin kurang dikenal generasi zaman now, namun bagi siapa saja yang menonton film layar lebar "Ford v Ferrari" atau "Le Mans '66" bakal menemui sosoknya. Lee Iacocca yang diperankan Jon Bernthal adalah seorang eksekutif Ford Motors Company dan disebut-sebut sebagai salah satu tokoh kunci kebangkitan mobil buatan Paman Sam beberapa dekade terakhir.

Kehilangan tak kalah besar dari pentas sport otomotif dunia adalah berpulangnya Niki Lauda (20 Mei 2019), seorang legenda balap Formula One (F1). Senada Lee Iacocca yang kiprahnya diabadikan di layar lebar, kisah hidup lelaki asal Austria ini juga sudah difilmkan, dengan tajuk "Rush" (2013), dan saat diputar, disebutkannya bahwa nilai akurasi film mencapai 80 persen.

Niki Lauda quotes [Instagram: F1].
Niki Lauda quotes [Instagram: F1].

Dalam kisah tentang perseteruan dua driver, Niki Lauda dan James Hunt, salah satu scenes paling menggambarkan kegigihannya adalah saat mengalami nahas jet balap terbakar di Sirkuit Nurburgring, Jerman (1976). Hanya perlu waktu enam pekan, ia sudah berlaga kembali, dan setahun kemudian merebut gelar juara dunia.

Baca Juga: Kaleidoskop 2019: 4 Kejadian Viral Otomotif Negeri Kita

Disebutkan bahwa saat kecelakaan dalam balapan itu Niki Lauda menghirup gas beracun dari kompartemen mesin. Suatu kondisi yang membuat paru-parunya tidak mampu bekerja maksimal seperti sebelumnya. Begitu pun, semangat dan kegigihan tak pernah surut.

Peraih gelar juara dunia tiga kali (1975, 1977, 1982) ini menjadi eksekutif tim balap F1 Mercedes, dengan driver Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas.

Masih dari pentas F1, dunia balap jet darat berduka karena ditinggal Charlie Whiting (14 Maret 2019) untuk selamanya, hanya dua hari sebelum F1 GP Australia 2019. Penyebabnya adalah pulmonary embolism atau emboli paru.

Akhir kata, duka cita mendalam ditujukan atas berpulangnya tokoh-tokoh otomotif ini. Selamat beristirahat dengan tenang dan damai. Nilai-nilai sportivitas dan semangat berjuang mereka semoga bisa dijadikan teladan.

Berikut adalah tautan lengkapnya tentang kepergian keenam tokoh otomotif ini.

1. Seri F1 Pembuka 2019 Bakal Beda, Karena Charlie Whiting Berpulang

Race Director F1 Charlie Whiting, dalam konferensi pers di Autodromo Hermanos Rodriguez, Mexico City. Diabadikan pada 26 Oktober 2017 [AFP/Ronaldo Schemidt].
Race Director F1 Charlie Whiting, dalam konferensi pers di Autodromo Hermanos Rodriguez, Mexico City. Diabadikan pada 26 Oktober 2017 [AFP/Ronaldo Schemidt].

Kurang dua hari menjelang pentas laga Formula One (F1) seri pembuka, Grand Prix atau GP Australia 2019, Charlie Whiting, salah satu tokoh kunci balap jet darat berpulang secara mendadak.

Dikutip dari formula1.com, Charlie Whiting meninggal di Melbourne, Australia pada Kamis pagi (14/3/2019), atau dua hari menjelang GP Australia 2019 akibat pulmonary embolism atau emboli paru.

Baca selengkapnya

2. Niki Lauda Berpulang, Ini Warisannya Soal Semangat Hidup dan Balap

Diabadikan pada 10 Juli 2016, Juara Formula One (F1) tiga kali, Niki Lauda menjelang Grand Prix F1 Inggris di sirkuit balap motor Silverstone. Legenda driver F1 ini meninggal pada usia 70 tahun, keluarga merilis pernyataan wafatnya ke media Austria Selasa pagi, 21 Mei 2019 [AFP/Andrej Isakovic].
Diabadikan pada 10 Juli 2016, Juara Formula One (F1) tiga kali, Niki Lauda menjelang Grand Prix F1 Inggris di sirkuit balap motor Silverstone. Legenda driver F1 ini meninggal pada usia 70 tahun, keluarga merilis pernyataan wafatnya ke media Austria Selasa pagi, 21 Mei 2019 [AFP/Andrej Isakovic].

Di dunia balap Formula One (F1), Andreas Nikolaus Lauda atau lebih dikenal sebagai Niki Lauda adalah sosok tahan banting dengan kemauan baja. Bahkan beberapa julukan menunjukkan betapa bernyalinya lelaki kelahiran Wina, Austria, 22 Februari 1949 itu. Seperti "Yang Nyaris Dipeluk Maut" atau "Sang Pengecoh Maut" gara-gara keberaniannya untuk bertarung lagi, hanya enam pekan setelah mengalami nahas dalam F1 GP Jerman 1976 di Sirkuit Nuerburgring.

Saat itu, Niki Lauda berlaga di bawah bendera tim Ferrari dan tunggangannya terempas di tembok pembatas, lalu terbakar, sementara ia sendiri terperangkap di dalam kokpit dengan kondisi helm terlepas.

Baca selengkapnya

3. Telah Wafat Lee Iacocca, Penyelamat Chrysler

Selebritas otomotif asal Amerika Serikat: Lee Iacocca [Shutterstock].
Selebritas otomotif asal Amerika Serikat: Lee Iacocca [Shutterstock].

Kabar duka datang dari dunia otomotif Amerika Serikat. Mereka kehilangan salah satu tokoh kunci kebangkitan kendaraan roda empat alias mobil beberapa dekade terakhir, Lido Anthony "Lee" Iacocca, yang wafat kemarin (2/7/2019) dalam usia 94 tahun.

Dikutip dari Car and Driver, sosok Lee Iacocca menggambarkan kuatnya kapitalisme Amerika Serikat di bidang otomotif. Ia mengurus Ford Motor Company, membesarkan Chrysler Corporation, sekaligus menjadi selebritas dunia kendaraan bermotor roda empat.

Baca selengkapnya

4. Niat Pecahkan Rekor Sendiri, Jessi Combs Ucapkan Selamat Tinggal Dunia

Jessi Combs saat menjajal McLaren supercar di Selandia Baru, sekitar 2015 [Instagram: the jessicombs]
Jessi Combs saat menjajal McLaren supercar di Selandia Baru, sekitar 2015 [Instagram: the jessicombs]

Sebagai pemegang rekor ekstrem: perempuan tercepat di dunia kategori jet darat supersonik, Jessi Combs membuat bangga kaumnya, sekaligus disegani kaum lelaki. Reputasinya yang paling diingat para penyuka otomotif adalah melejit bersama North American Eagle (NaE) Supersonic Speed Challenger.

Berlokasi di Gurun Alvord pada 9 Oktober 2013, ia merengkuh rekor perempuan tercepat di dunia dengan kecepatan 632 km per jam, serta kecepatan puncak atau top speed tembus 709 km per jam.

Baca selengkapnya

5. Belajar dari Tabrakan Maut Anthoine Hubert: Motorsport is Dangerous

Pebalap Prancis Anthoine Hubert [Twitter.com/FIA_F2].
Pebalap Prancis Anthoine Hubert [Twitter.com/FIA_F2].

Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia adalah sebuah trek jalan raya yang begitu dipuja sekaligus ditakuti para driver. Suara.com merasakan keseruan itu sejak menjejakkan kaki pertama kali ke sana, dan bercakap-cakap dengan Sir Jackie Stewart, legenda driver balap Formula One (F1) pemegang gelar juara dunia tiga kali.

"Inilah salah satu sirkuit klasik yang disukai sekaligus ditakuti para driver. Trek menantang, sulit ditaklukkan, terkadang mengecoh," demikian ucapannya, kilas balik saat dijumpai di Fosters Belgian GP 2000.

Baca selengkapnya

6. Pehobi Vespa Itu Telah Tiada: Obituari Rider Afridza Syach Munandar

Afridza Munandar [ANTARA Foto].
Afridza Munandar [ANTARA Foto].

Pihak keluarga, komunitas otomotif, dan warga setempat menyambut dan mengawal kedatangan jasad Afridza Syach Munandar, pebalap muda berbakat yang tutup usia dalam Race 1: Idemitsu Asia Talent Cup  di Sirkuit Sepang, Malaysia pekan lalu (2/11/2019).

Dikutip dari kantor berita Antara, iring-iringan kereta merta yang membawa lajang berumur 20 serta pehobi Vespa itu disambut mulai batas kota kelahirannya, Tasikmalaya, hingga rumah duka di Perumahan Tamansari Indah, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya sekitar pukul 21.30 WIB tadi malam (4/11/2019). Kemudian dikebumikan di hari yang sama di pemakaman keluarga Kampung Sambongbencoy, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI