Suara.com - Kesuksesan di pentas otomotif juga diseling oleh tragedi. Tahun ini, beberapa tokoh otomotif berpulang. Termasuk salah satu putra bangsa.
Dalam menggelar balap, baik roda dua maupun roda empat termasuk single seater, badan otomotif terkait seperti Fédération Internationale de l'Automobile dan Fédération Internationale de Motocyclisme selalu membubuhkan kalimat "Motorsport is dangerous". Artinya, segala hal yang terjadi di trek atau lintasan memiliki konsekuensi.
Tahun ini, sejumlah tokoh otomotif balap maupun non balap berpulang. Beberapa kejadian terjadi saat sang atlet berlaga di trek balap, dan berujung dengan kejadian fatal, yaitu meninggal dunia.
Dari Tanah Air, berita duka datang dari Afridza Syach Munandar (2 November 2019) yang mengalami tabrakan di lintasan Sirkuit Sepang, Malaysia, saat terjun dalam balap Idemitsu Asia Talent Cup.
Baca Juga: 2019 : GM dan Datsun Angkat Kaki, Hyundai Ramaikan Pasar Otomotif Indonesia
Kemudian, ada Anthoine Hubert (31 Agustus 2019), driver Formula Two (F2) dari tim BWT Arden Team. Saat balapan berlangsung di sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia sekitar dua lap, ia mengalami kehilangan kendali atas tunggangan balapnya.
Tiga hari sebelumnya, Jessi Combs (27 Agustus 2019), perempuan pemegang rekor ekstrem: tercepat di dunia kategori jet darat supersonik mengalami nahas dan mengembuskan napas terakhir. Ia meninggal di lokasi pengetesan, Gurun Alvord, Amerika Serikat, saat bersiap hendak memecahkan rekor atas namanya sendiri.
Sementara itu, dari jajaran eksekutif otomotif legendaris Amerika Serikat, Lido Anthony "Lee" Iacocca wafat pada 2 Juli 2019. Mungkin kurang dikenal generasi zaman now, namun bagi siapa saja yang menonton film layar lebar "Ford v Ferrari" atau "Le Mans '66" bakal menemui sosoknya. Lee Iacocca yang diperankan Jon Bernthal adalah seorang eksekutif Ford Motors Company dan disebut-sebut sebagai salah satu tokoh kunci kebangkitan mobil buatan Paman Sam beberapa dekade terakhir.
Kehilangan tak kalah besar dari pentas sport otomotif dunia adalah berpulangnya Niki Lauda (20 Mei 2019), seorang legenda balap Formula One (F1). Senada Lee Iacocca yang kiprahnya diabadikan di layar lebar, kisah hidup lelaki asal Austria ini juga sudah difilmkan, dengan tajuk "Rush" (2013), dan saat diputar, disebutkannya bahwa nilai akurasi film mencapai 80 persen.
Dalam kisah tentang perseteruan dua driver, Niki Lauda dan James Hunt, salah satu scenes paling menggambarkan kegigihannya adalah saat mengalami nahas jet balap terbakar di Sirkuit Nurburgring, Jerman (1976). Hanya perlu waktu enam pekan, ia sudah berlaga kembali, dan setahun kemudian merebut gelar juara dunia.
Baca Juga: Kaleidoskop 2019: 4 Kejadian Viral Otomotif Negeri Kita
Disebutkan bahwa saat kecelakaan dalam balapan itu Niki Lauda menghirup gas beracun dari kompartemen mesin. Suatu kondisi yang membuat paru-parunya tidak mampu bekerja maksimal seperti sebelumnya. Begitu pun, semangat dan kegigihan tak pernah surut.