Suara.com - Para pelaku industri otomotif roda dua memprediksi penjualan sepeda motor pada 2020 belum akan mengalami pertumbuhan. Hal ini dinilai karena belum stabilnya kondisi ekonomi di Indonesia.
"Saya rasa pasar secara keseluruhan masih stagnan. Faktornya karena belum stabilnya kondisi ekonomi makro dan mikro tahun depan," ujar Michael Tanadhi, Head and Sales PT Kawasaki Motor Indonesia.
Tidak jauh berbeda dengan disampaikan oleh produsen otomotif yang identik dengan warna hijau tersebut, produsen berlogo garpu tala, Yamaha juga memperkirakan hal yang sama. Pasar otomotif roda dua belum akan mengalami pertumbuhan pada 2020.
"Untuk 2020 demand diperkirakan minimal sama dengan 2019," kata Anton Widiantoro, Public Relation Manager Yamaha Indonesia.
Baca Juga: Posko Siaga Daihatsu Tersebar di 3 Titik Ini Selama Liburan Nataru
Sementara itu, sebagai pemimpin pasar roda dua, Astra Honda Motor (AHM) memprediksi pasar akan cenderung stabil.
"Untuk kondisi 2020, kita sejalan dengan AISI bahwa pasar akan stabil dibandingkan tahun ini," papar Thomas Wijaya, Marketing Director AHM.
Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersil Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan akhir tahun ini volume penjualan motor dalam negeri mampu tumbuh. Namun, pertumbuhan ini tidak berlanjut di 2020.
"Hal ini karena ditopang beberapa area yang komoditasnya masih bagus dan masih membutuhkan sepeda motor," katanya.
Hingga Oktober 2019 volume penjualan dalam negeri sebesar 597.979 unit atau turun 2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Penjualan Sepeda Motor Honda Naik 13 Persen di 4 Bulan Pertama 2019
AHM masih menjadi pemimpin pasar dengan market share mencapai 76 persen. Disusul kemudian Yamaha Indonesia dengan market share sebesar 21 persen.