Kaleidoskop 2019: 3 Film Tematis Otomotif Soal Setia Kawan

Senin, 23 Desember 2019 | 12:00 WIB
Kaleidoskop 2019: 3 Film Tematis Otomotif Soal Setia Kawan
Dua unit McLaren dipamerkan di Thailand [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lika-liku persahabatan dan kekeluargaan adalah formulasi menarik dari sebuah film. Dipadu unsur otomotif, jalinan kisahnya bakal makin paten. Dan sepanjang 2019, dari beberapa judul film bernuansa otomotif  yang ditayangkan di layar lebar , berikut adalah tiga (3) film terkeren dan terlucu.

Dari luar negeri hadir "Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw", serta "Ford v Ferrari", yang di Britania Raya diberi tajuk sebagai "Le Mans '66". Sedangkan dari Indonesia, ada "Bike Boyz".

Berikut paparan tentang ketiga film tadi, dan silakan periksa pula tautannya soal detail film di bawah ini:

"Hobbs & Shaw"

Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Beda Motor Dua Presiden, Panggang Daging di Mobil

Dengan bintang utama Dwayne Johnson dan Jason Statham, film "Hobbs and Shaw" adalah produksi Universal Picture. Menempati posisi box office internasional seperti diwartakan oleh Variety, di pekan kedua Agustus 2019. Perolehannya saat itu mencapai sekitar 22 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk pasar luar negeri, serta 108 juta dolar AS di pasar domestik.

Hobbs & Shaw, dengan kendaraan hasil modifikasi [Universal Picture].
Hobbs & Shaw, dengan kendaraan hasil modifikasi [Universal Picture].

Sebagai spin-off dari waralaba film sekuel "Fast & Furious", kisah "Hobbs & Shaw" tak langsung merujuk pada dunia otomotif seperti laiknya ramuan awal "The Fast and The Furious". Namun berkisah tentang super virus yang bisa diprogram. Baru di babak selanjutnya, dikisahkan Luke Hobbs (diperankan Dwayne Johnson) bersama Deckard Shaw (Jason Statham) merancang tindakan pengamanan atas Hattie, adik Shaw dengan melibatkan Jonah, saudara lelaki Hobbs, seorang mekanik andal.

"Ford v Ferrari" alias "Le Mans '66"

Diproduksi 20th Century Fox, film karya sutradara James Mangold ini adalah sebuah reinterpretasi sejarah atas perusahaan otomotif Amerika Serikat, Ford Motor Company.

Ford v Ferrari [20th Century Fox]
Ford v Ferrari [20th Century Fox]

Pihak Ford Motor Company sendiri menyebutkan bahwa mereka hanya diminta memberikan material berupa dokumen berkait, di tahun-tahun perusahaan itu menyiapkan tim balap ketahanan atau endurance di Le Mans. Setelah lima tahun berturut gelar juara balap dipegang Ferrari, maka pada 1966, dan berlanjut setiap tahun sampai 1969, menjadi giliran Ford untuk tampil teratas dalam kejuaraan ini.

Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Harga Mobil Naik, James Bond Geber Motor

Dan terpenting dari sajian film ini, di luar perseteruan antara Ford - Ferrari, serta intrik perusahaan dengan tim balap, adalah persahabatan dan bromance antara Carroll Shelby (diperankan Matt Damon) sebagai pebalap Amerika Serikat pertama yang berjaya di Le Mans, Prancis, sekaligus pemilik perusahaan modifikasi mesin Shelby American Incorporation, dengan Ken Miles (Christian Bale), pebalap sekaligus mekanik andal asal Midlands, Inggris.

"Bike Boyz"

Beredar mendekati pamungkas 2019, film "Bike Boyz" adalah produk negeri kita sendiri. Berlokasi di Bandung serta mengedepankan motor keren buatan Italia, Vespa, film ini memberikan wacana tentang kentalnya persaudaraan antara sesama pengguna produk otomotif.

Komunitas Vespa tengah konvoi melintasi Jalan Asia Afrika, Bandung dalam film "Bike Boyz" [screen shot official trailer Bike Boyz, Starvision - ANP].
Komunitas Vespa tengah konvoi melintasi Jalan Asia Afrika, Bandung dalam film "Bike Boyz" [screen shot official trailer Bike Boyz, Starvision - ANP].

Ditambah keunikan, yaitu para pemerannya tidak pernah membubuhkan atau menyelipkan kata "teh" dalam kalimat, sebagaimana banyak ditemukan dalam tayangan sinetron atau drama Tanah Air, bila setting yang digunakan adalah Bumi Parahyangan.

Pendek kata, film produksi Starvision dan ANP ini menghibur, ringan, sekaligus menyentil. Mulai keseharian para pengemudi sepeda motor dalam jaringan atau ojek online yang mengandalkan Vespa, tiba-tiba tokoh utama dihadapkan pada kejadian tak terduga. Mulai jumpa gang motor, sampai komplotan pencuri, teroris, dan Polisi.

1. Langsung dari London : Nonton Sedan Properti "Hobbs and Shaw"

Shooting spin-off The Fast & Furious di St Paul's Cathedral, London [Nicholas Ingram].
Shooting spin-off The Fast & Furious di St Paul's Cathedral, London [Nicholas Ingram].

Saat Saint Paul's Cathedral yang berlokasi di Ludgate Hill, London, Inggris berpendar kekuningan dengan warna berbeda dibandingkan malam-malam biasanya, mengertilah para wisatawan dan pejalan kaki. Bahwa di sini tengah berlangsung aktivitas pengambilan gambar.

Bukan sembarang film, akan tetapi yang ditunggu-tunggu penyuka otomotif khususnya kendaraan roda empat (R4) jenis eksotis dan muscle cars.

Baca selengkapnya

2. Ford v Ferrari: Manufaktur Ini Sebutkan Unsur Reinterpretasi Sejarah

Sebuah Ford GT40 dalam balapan nomor vintage klasik di Barcelona, Spanyol. diabadikan sekitar April 2019 [Shutterstock].
Sebuah Ford GT40 dalam balapan nomor vintage klasik di Barcelona, Spanyol. diabadikan sekitar April 2019 [Shutterstock].

Betapa "berisinya" kisah saga otomotif "Ford v Ferrari" besutan sutradara James Mangold memang terasa sedari awal. Mulai persahabatan antara Carroll Shelby, mantan pebalap yang pindah profesi sebagai produsen kendaraan, dengan Ken Miles, driver asal Britania Raya. Lalu perseteruan dua "raja" manufaktur, yaitu Henry Ford II dengan Enzo Ferrari. Ditambah dua perusahaan, Ford Motor Company lawan Ferrari S.p.A. Serta kelahiran produk andalan Ford GT40 sendiri sebagai supercar seksi peretas dominasi Ferrari.

Lantas bagaimana cara penulis skenario, screenplay, sampai sutradara menjaga akurasi dari "Class of The Titans" ini?

Baca selengkapnya

3. Bike Boyz, Sebuah Solidaritas Komunitas Otomotif Roda Dua

Vespa Club. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Vespa Club. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].

Vespa termasuk produk roda dua atau sepeda motor. Tak saja ikonik, namun unik. Sederhana saja, solidaritas penggunanya. Bahwa antara para biker atau pengguna merek sejenis memang berpotensi jadi akrab. Utamanya bila disatukan dalam wadah sebuah komunitas.

Akan tetapi, pengguna produk Italia ini lain daripada yang lain. Asal sama-sama saling melihat atau berpandangan menggunakan produk sama, maka klakson dan sapaan khas persaudaraan langsung terasakan.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI