Suara.com - Limbah baterai kendaraan listrik terus menjadi perdebatan di tengah pesatnya perkembangan kendaraan ramah lingkungan. Pasalnya, limbah baterai dianggap menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan.
Menjawab persoalan tersebut, Mitsubishi justru akan memanfaatkan baterai bekas sebagai salah satu sumber tenaga operasional pabrik di Okazaki, Jepang.
Dengan sistem tenaga surya, baterai bekas disebut dapat menghasilkan daya 3GW setahun atau menyimpan 1MWh energi dari baterai bekas milik Outlander Plug-in Hybrid.
Melansir laman Electreck, sistem ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sekitar 1.600 ton per tahun. Selain itu, energi yang tersimpan juga dapat digunakan jika terjadi pemadaman listrik.
Baca Juga: Bila Memiliki Outlander PHEV, Berapa Daya Listrik Rumah Diperlukan?
Setelah meluncurkan mobil i-MiEV pada 2009 lalu, produsen otomotif berlogo tiga berlian ini gencar memperkenalkan proyek percontohan untuk rumah dan diler mobil yang ditenagai baterai mobil listrik.
Bahkan pada ajang Geneva Motor Show tahun ini, Mitsubishi menunjukkan Dendo Drive House, sebuah sistem energi yang memungkinkan pemilik untuk menghasilkan, menyimpan, dan energi secara otomatis. Sistem dua arah ini ditawarkan kepada pelanggan EV dan plug-in hybrid di Jepang dan Eropa pada Oktober lalu.
Kendati demikian, proyek Mitsubishi sebenarnya bukanlah satu-satunya contoh pemanfaatan baterai kendaraan listrik bekas.
Sebelumnya, Belectric, perusahaan tenaga surya dan baterai Jerman, menyelesaikan sistem penyimpanan energi 1,9MWh menggunakan baterai kendaraan listrik bekas dari Audi.
Selain itu, pada Juni 2019 lalu, baterai bekas Nissan Leaf juga pernah digunakan untuk menghidupkan setengah dari lampu sebuah stadion di Eropa.
Baca Juga: Outlander PHEV Ternyata Bisa Jadi Power Bank Listrik Rumah