Suara.com - Sebagai alat komunikasi, intercom helm saat ini banyak dimanfaatkan oleh para pengguna sepeda motor. Bila biasanya aksesoris tambahan itu digunakan untuk kebutuhan touring, namun sekarang tidak sedikit yang memanfaatkannya saat berkendara harian.
Menurut Senior Instructor Safety Devensive Consultant Indonesia, Sony Susmana, penggunaan intercom helm untuk harian sangat tidak disarankan karena tidak safety.
"Tidak safety, karena pengendara motor harus mampu dan fokus mendengarkan suara-suara di sekeliling motornya," ujar Sony Susmana saat dihubungi Suara.com.
Terlebih lagi, lanjut Sony Susmana, kalau digunakan harian untuk iseng dengan embel-embel iseng atau supaya tidak ngantuk, hal ini sangatlah berbahaya.
Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Stiker Mobil Ganjar Pranowo, Nissan Andalkan PLN
"Mendengarkan radio, atau smartphone saja tidak boleh dengan alasan keselamatan," tegas Sony Susmana.
Kendati demikian, ia tidak menampik bila intercom helm dibutuhkan untuk melakukan koordinasi. Hanya, kebutuhannya adalah sebagai sarana koordinasi saat touring.
"Intercom perlu digunakan untuk kepentingan koordinasi seperti toring dan lainnya. Poinnya adalah menggunakan alat komunikasi sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu," tutur Sony Susmana.
Sebagai informasi, fungsi intercom pada helm ialah menjaga para pengendara untuk tetap terhubung ketika melakukan perjalanan bersama-sama. Pasalnya, intercom memiliki jarak jangkauan dan jumlah pengguna yang terbatas.
Dengan begitu, pengendara tidak perlu melaju berdampingan dan berteriak-teriak untuk tetap bisa mengobrol atau menyampaikan informasi penting lainnya.
Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Soal Tunggangan Dinas, Jip atau Moge?