Suara.com - Soal hacker atau peretas, dunia otomotif kini tak lepas dari incaran. Seperti kabar yang baru saja bergulir, bahwa kelompok peretas OceanLotus pernah mengincar data rahasia dari perusahaan otomotif BMW dan Hyundai.
Dikutip dari Carscoops, berdasarkan laporan surat kabar Jerman Bayerricscher Rundfunk, kelompok peretas berusaha membobol data kedua perusahaan, yaitu Hyundai dan BMW, sekitar Maret hingga Mei 2019.
Cara kerjanya, kelompok peretas memasang alat bernama Cobalt Strike. Peranti ini bertugas untuk mengumpulkan seluruh informasi rahasia yang dimiliki perusahaan.
Namun motif ilegal itu diketahui setelah tim keamanan BMW menyelidiki pergerakan OceanLotus dalam beberapa bulan terakhir, sebelum akhirnya memutus akses mereka pada Desember 2019.
Baca Juga: Pakai Jalan Tol Layang Japek II saat Natal - Tahun Baru, Ini Zonasinya
Beruntungnya, perusahaan menyatakan bahwa para peretas tidak mendapatkan informasi sensitif dan tidak bakal bisa mengakses sistem di kantor pusat BMW di Munich, Jerman.
Sebelumnya Badan intelijen Amerika Serikat (FBI), mengungkapkan bahwa industri otomotif telah menjadi sasaran peretas mulai akhir tahun lalu.
"Dampak dari serangan itu mengakibatkan infeksi ransomware, dan pelanggaran data yang mengarah pada pencurian informasi ke jaringan perusahaan," kata FBI, seperti dilansir dari Carscoops.
Berdasarkan keterangan dalam memo, serangan dilancarkan ke program komputer dengan menebak nama pengguna dan kata sandi sampai mereka menemukan kombinasi yang tepat.
Peretas juga telah menggunakan serangan phishing, di mana mereka mengirim email kepada karyawan dan berupaya membuat mereka mengunduh perangkat lunak berbahaya.
Baca Juga: Keren, Ganjar Pranowo Pimpin Pemasangan Stiker Unik di Mobil
Beberapa serangan berhasil mendapatkan akses ke akun email karyawan di berbagai perusahaan otomotif. Hal ini memungkinkan peretas mencuri informasi sensitif termasuk data yang digunakan untuk transfer ilegal.