Suara.com - BMW Group menggandeng produsen otomotif Tiongkok, Great Wall Motors, akan memproduksi mobil ikonik Mini bertenaga listrik, Mini Electric, di China, demikian diwartakan AFP pekan ini.
Pabrik untuk memproduksi mobil Mini listrik itu akan dibangun di Kota Zhangjiagang, Provinsi Jiangsu, demikian dikatakan BMW Group, Jumat (29/11/2019). Pembangunan pabrik akan dimulai antara 2020 - 2022.
Dua perusahaan telah membentuk sebuah perusahaan patungan bernama Spotlight Automotive Limited, dengan total investasi mencapai 650 juta euro atau sekitar Rp 10 triliun. Pabrik itu akan memproduksi 160.000 mobil per tahun.
Selain memproduksi mobil Mini listrik, BMW mengatakan usaha patungan itu juga akan mengembangkan baterai kendaraan listrik.
Baca Juga: BMW X1 Terbaru Diluncurkan, Dirakit di Sunter
"Perusahaan patungan ini akan memproduksi sejumlah besar mobil bermerek Mini bermesin listrik untuk pasar dunia," kata Nicolas Peter, salah satu petinggi BMW Group, sembari menambahkan bahwa kemitraan dengan Great Wall menunjukkan pentingnya pasar otomotif China.
Mobil Mini Electric sendiri sudah diproduksi di Oxford, Inggris. Mobil itu rencananya mulai dijual pada Maret 2020.
Penjualan mobil listrik dunia pada 2018, menurut badan energi internasional (IEA), telah mencapai 1,98 juta unit. Pasar mobil listrik terbesar masih dipegang China, dengan pangsa pasar lebih dari 1 juta unit pada 2018.
Langkah BMW ini menyusul kerja sama antara Toyota dan BYD, juga rakasasa otomotif China, untuk mengembangkan mobil listrik. Pengumuman kerja sama ini disampaikan pada awal November lalu.
Baca Juga: Berkat Keringanan Pajak Kendaraan Listrik, Harga MINI SE Hanya Segini