Soal KBL, Mitsubishi Mampu Secara Teknis, Namun ...

Rabu, 27 November 2019 | 15:20 WIB
Soal KBL, Mitsubishi Mampu Secara Teknis, Namun ...
Recharging Station Mitsubishi di area parkir Plaza Senayan [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sepertinya masih meraba pasar otomotif Indonesia untuk menghadirkan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) dengan harga terjangkau.

Pasalnya meski memiliki teknologi mumpuni, produsen otomotif berlogo tiga berlian ini mengaku masih melihat model paling ideal untuk kendaraan listrik.

Mitsubishi Outlander PHEV muncul dalam konvoi "Jakarta Langit Biru" (27/10/2019) [Dok PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia].
Mitsubishi Outlander PHEV muncul dalam konvoi "Jakarta Langit Biru" (27/10/2019) [Dok PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia].

"Memang sebetulnya kalau bicara teknologi, baik Hybrid, PHEV atau full electric, Mitsubishi secara teknis semuanya bisa. Hanya, untuk saat ini Indonesia sedang memulai. Akan tetapi yang paling ideal kalau menurut kami adalah kendaraan PHEV," ujar Irwan Kuncoro, Director of Sales and Marketing Division MMKSI, di Jakarta, baru-baru ini.

Namun ke depan, lanjut Irwan Kuncoro, pihaknya masih akan melihatnya. Selain itu, infrastruktur, charging yang telah tersedia di seluruh Indonesia akan dilihat terlbih dahulu.

Baca Juga: Sowan ke Negeri Leluhur, Inilah Bingkisan dari Luis Leeds

"Jadi untuk saat ini yang paling cocok itu PHEV. Di mana charging station belum siap semua. Masih ada kombinasi mesin dan listrik, tidak terlalu mengandalkan charging. Tapi kalau indikasinya MMC bisa develop Hybrid, EV, atau PHEV," tambah Irwan Kuncoro.

Ditanyai apakah Mitsubishi akan berkolaborasi dengan Nissan untuk menghadirkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau, Irwan Kuncoro pun mengaku belum mengetahui rencana ini.

"Saya belum tahu kalau sampai detail itu. Cuma pastinya ya sinergi. Jadi sangat memungkinkan kerja sama. Tapi apa yang dilakukan betul-betul akan membuat mobil listrik bersama sampai ke level itu saya belum tahu," tutup Irwan Kuncoro.

Baca Juga: Sirkuit Sentul Jadi Nostalgia Mick Doohan Tentang Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI