Suara.com - Datsun akan segera menghentikan produksi mobil-mobilnya di Indonesia pada 2020, demikian dikatakan kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, di Jakarta, Senin (25/11/2019).
Putu, yang berada di bawah Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Kemenperin, mengatakan Nissan sedang mencari waktu untuk melaporkan secara resmi detil rencana dan perkembangan bisnis Datsun kepada pemerintah.
"Informasi sementara yang kami terima, Nissan akan mengubah strategi bisnisnya di Indonesia sesuai dengan arah perkembangan pasar otomotif di Indonesia," beber Putu dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
"Nissan akan menghentikan produksi Datsun Go dan Datsun Go+ pada Januari 2020 lantaran skala penjualan di bawah skala ekonomi," ungkap dia.
Baca Juga: Renault Triber Dihargai Rp 133 Juta, Usik Daihatsu Sigra dan Datsun Go+
Meski demikian, lanjut Putu, Nissan akan tetap berkomitmen melanjutkan kegiatan manufaktur di Indonesia.
Kabar tak sedap soal operasi Datsun di Indonesia memang sudah terdengar pada September lalu. Ketika itu terbetik berita bahwa salah satu pabrik Nissan di Karawang Jawa Barat telah berhenti beroperasi dan sejumlah karyawan di-PHK.
Laporan itu selaras dengan laporan sejumlah media di Jepang pada akhir Juli lalu yang menyebutkan bahwa Nissan akan memutuskan hubungan kerja dengan belasan ribu karyawan di beberapa negara, termasuk di Indonesia.
Sementara pada akhir Oktober kemarin, kantor berita Reuters mewartakan bahwa para petinggi Nissan di Jepang sedang mempertimbangkan untuk menutup merek Datsun.
Salah satu alasan Datsun ditutup karena mobil-mobilnya justru menggerus pasar sang induk, Nissan. Inilah yang terjadi di Indonesia, demikian kata salah satu sumber yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Penjualan Merosot, Kabarnya Nissan Tutup Datsun
"Kami akhirnya mendorong dua merek utama di pasar yang cuma kami kuasai sebesar satu atau dua persen. Ini tak bisa dibiarkan," kata sumber tersebut.
Suara.com telah meminta komentar Nissan Motor Indonesia, agen pemegang merek mobil Nissan Indonesia, terkait laporan ini, tetapi belum ditanggapi.