Sowan ke Negeri Leluhur, Inilah Bingkisan dari Luis Leeds

Senin, 25 November 2019 | 17:32 WIB
Sowan ke Negeri Leluhur, Inilah Bingkisan dari Luis Leeds
Pebalap Formula 4 berdarah Indonesia-Australia, Luis Leeds saat berkunjung ke Jakarta, Sabtu (23/11). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia pun bersemangat menceritakan kesehariannya selagi bergabung dalam program pencetakan calon driver balap jet darat itu.

"Begitu banyak dasar menuju F1 yang saya dapatkan dari program ini. Seperti soal bagaimana kru mempersiapkan tunggangan balap F1, simulator, sampai ke gym. Singkat kata, saya sudah dipersiapkan secara dini untuk terjun ke balap jet darat. Soal intensitas dalam dunia motorsport dan hal apakah yang dibutuhkan untuk menjadi seorang juara," tandas Luis Leeds.

Bekal dan tekad inilah yang membuatnya sowan menghadap ke kantor Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) dua kali. Yaitu di masa Kabinet Jilid I, Imam Nahrawi dan kini dalam Kabinet Indonesia Maju, Zainudin Amali.

Pebalap Formula Racing Car berdarah Indonesia-Australia, Luis Leeds Mahendra saat berkunjung ke Jakarta, Sabtu (23/11). [Suara.com/Oke Atmaja]
Pebalap Formula 4 berdarah Indonesia-Australia, Luis William Mahendra Leeds saat berkunjung ke Jakarta, Sabtu (23/11). [Suara.com/Oke Atmaja]

"Pertemuan ini sangatlah spesial, saat datang pertama, disebutkan akan ditindaklanjuti. Namun kini ternyata ada pergantian sehingga bertemu dengan Pak Menteri yang baru. Saya sampaikan siap berlaga atas nama Indonesia, juga memiliki relasi dengan tim Williams F1. Khususnya tentang kontrak dalam development programme. Yang perlu diperhatikan adalah deadline ditetapkan per 1 Desember 2019, jadi dokumen dan segala yang dibutuhkan bisa direalisasikan sebelum penetapan waktu terakhir," tukasnya lagi.

Baca Juga: The Marquez Boys Satu Tim, Unggahan Alex Marquez Bikin Auto Meleleh

Saat ditanyakan lagi bahwa secara "tradisional" jenjang ke F1 biasanya dimulai dari F4 yang dilangsungkan secara regional atau zona benua berdasarkan aturan Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), kemudian F3, F2, dan berpuncak di F1, Luis Leeds menjamin bahwa, "Tim saya percaya diri bahwa saya bisa skip F3 dan terjun ke F2. Di F2 ini, ada tim Williams untuk development programme dengan akses ke F1. Anak didiknya bisa menggunakan simulator milik tim F1 juga. Hal serupa sudah saya dapatkan dahulu, saat bergabung dengan tim Red Bull Junior. Sehingga saat saya terjun ke F1 nanti sudah memiliki bekal dan pengetahuan."

Hal itulah, yang membuat anak muda ini, Luis Leeds bertekad bulat untuk membawa nama Indonesia ke pentas jet darat.

"Dan, sejak 2015 bendera Indonesia sudah boleh disematkan di race suit dan tunggangan balap saya, karena bagaimanapun saya akan selalu menjadi seorang Indonesia, bukan?" tutupnya dengan suara mantap.

Baca Juga: Charlie's Angels Datang Lagi, Ditemani Sepasang Audi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI