Suara.com - Serangan ransomware rupanya tidak hanya menyasar perusahaan berbasis layanan keuangan. Seiring perkembangan teknologi, para peretas kini mulai menyasar perusahaan otomotif.
Hal itu diungkapkan oleh FBI melalui sebuah memo belum lama ini. Badan intelijen Amerika Serikat tadi mengungkapkan bahwa industri otomotif telah menjadi sasaran peretas mulai akhir tahun lalu.
"Dampak dari serangan itu mengakibatkan infeksi ransomware, dan pelanggaran data yang mengarah pada pencurian informasi ke jaringan perusahaan," kata FBI, seperti dilansir dari Carscoops.
Berdasarkan keterangan dalam memo, serangan dilancarkan ke program komputer dengan menebak nama pengguna dan kata sandi sampai mereka menemukan kombinasi yang tepat.
Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: The Marquez Boys, Motor Hilang Roda dan Knalpot
Peretas juga telah menggunakan serangan phishing, di mana mereka mengirim email kepada karyawan dan berupaya membuat mereka mengunduh perangkat lunak berbahaya.
Beberapa serangan berhasil mendapatkan akses ke akun email karyawan di berbagai perusahaan otomotif. Hal ini memungkinkan peretas mencuri informasi sensitif termasuk data yang digunakan untuk transfer ilegal.
"Kendaraan otonom menjadi target yang sangat bernilai dan uang menjadi motivasi para pelaku peretasan," tulis FBI.
Sayangnya dalam hal ini FBI tidak memberi keterangan perusahaan otomotif mana yang menjadi target sasaran. Namun semakin gencarnya usaha-usaha bidang otomotif bermunculan di internet telah menjadi daya tarik peretas untuk melancarkan aksinya.
Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Bugatti Termahal, Ban Terkoneksi Jaringan 5G