Dengan konsep kawasan berorientasi transit, PT MRT Jakarta mendorong sejumlah keuntungan bagi masyarakat. Di antaranya mengurangi penggunaan kendaraan, kemacetan jalan, dan polusi udara, pembangunan yang mendukung aktivitas jalan kaki serta gaya hidup sehat dan aktif. Juga meningkatkan akses terhadap kesempatan kerja dan ekonomi, kemudian berpotensi menciptakan nilai tambah melalui peningkatan nilai properi, serta menambah pilihan moda pergerakan kawasan perkotaan.
Dan di sisi lain, dengan membangun TOD maka akan menjadi daya tarik tersendiri, yang turut meningkatkan jumlah penumpang transit dan keuntungan dari penjualan tiket. Hal ini serius dikaji, mengingat penjualan tiket belum menutup biaya operasional MRT Jakarta yang tinggi.
"Kita berbicara soal TOD, mengingat bila hanya mengandalkan tiket penjualan 14 ribu kalikan Rp 100 ribu per hari sementara biaya operasionalnya tinggi sekali, maka tidak akan kembali modalnya," terang Muhammad Effendi.
Itu sebabnya, kelak di kawasan sekitar stasiun-stasiun MRT akan dibuat menjadi area komersial untuk pengembangan TOD.
Baca Juga: Charlie's Angels Datang Lagi, Ditemani Sepasang Audi
"Di stasiun-stasiun akan dibuat area komersial. Jadi akan diberikan kepada tenant seperti sekarang yang kami lakukan di dalam stasiun ada retail, kemudian iklan. Kami lakukan semua itu, karena jauh lebih besar (keuntungan) yang kami dapat. Kalau retail nggak terlalu besar, di situ pun kami akan membantu Pemrov Jakarta," tutup Muhammad Effendi.